16. Big Secret.

14.2K 1.4K 433
                                    

Alohaa!
Apa kabar?

Btw siapin jantung kalian yah!


J

angan lupa tegur kalau ceritaku mirip dengan orang lain.


***

"Sudah hukum alam bahwa apa yang dipikir benar bagi kita belum tentu benar bagi orang lain."

***

"Aku pikir kau sedang sibuk di kantor dengan tumpukan kertas kesayanganmu hingga telepon dan sms dariku kau abaikan. Rupanya kau hanya sibuk duduk di atas kasur kebesaranmu saja di apartemen ini."

Oh Sehun, lelaki yang sedari tadi menghabiskan waktunya untuk sekadar menonton TV di apartemen miliknya itu mendengus tak suka ketika tiba-tiba layar TV-nya berubah menjadi hitam gelap, padahal sebelumnya sedang memutar film komedi kesukaannya.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Sehun dengan raut wajah tak sukanya.

"Kau adalah pemimpin sebuah perusahaan yang besar, pastinya kau sendiri tahu jika orang berbicara padamu kau harus dengarkan dan perhatikan sebagai contoh dari sopan santun."

Sehun tersenyum sinis. "Kau sendiri? Masuk di apartemen orang tanpa izin. Masuk ke kamar orang tanpa mengetuk. Lalu, mematikan TV orang secara sepihak. Apa itu etika yang baik bagi seorang tamu sepertimu?"

Perempuan tersebut balas tersenyum. "Aku tidak dihargai dari awal. Jadi, untuk apa aku menghargai segala aturanmu?"

"Aku tidak menghargaimu karena kau bukan jejeran orang yang patut untuk dihargai, Stefy Kim. Kunci kehidupan adalah jika kau ingin dihargai, maka hargai orang lain. Tapi, apa kau menghargai orang-orang di sekitarmu selama ini? Tidak, bukan?"

"Jangan sok suci, Oh Sehun. Kau itu kotor."

Sehun mengangguk. "Memang benar apa yang kau katakan. Aku kotor. Tidak suci. Bukannya itu lebih baik dibandingkan dirimu yang malah sok suci itu? Menipu orang lain dengan tampangmu yang selalu dicap layaknya malaikat padahal kau sendiri adalah sang ratu iblis."

Perempuan tersebut mengepalkan tangannya kuat-kuat hingga buku-buku jarinya tercetak sempurna. Urat lehernya juga ikut menonjol karena berusaha menahan ledakan emosinya yang sebentar lagi akan pecah jika terus-terusan berhadapan dengan lelaki yang ada di hadapannya itu.

"Kenapa kau sangat tidak suka padaku? Aku tidak pernah mengganggu hidupmu."

"Lalu, yang kau lakukan sekarang ini apa jika bukan mengganggu hidupku?"

Sehun berdiri dari duduknya, lelaki itu lantas berjalan mendekati perempuan yang sudah hampir menjadi istrinya itu.

"Berhenti datang padaku. Aku tidak akan pernah menikah dengan manusia sepertimu. Bukannya dari awal kita sudah tahu bahwa kau itu tidak ditakdirkan untukku?"

Stefy Kim, sosok perempuan yang berstatus sebagai tunangan Oh Sehun itu tersenyum miring. "Kau masih mengharapkan anak yang dikandung Ibu beberapa tahun lalu hidup dan menggantikan posisiku?"

I'm Pregnant Mr. Oh (RSB Book 6) TELAH TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang