3. Go Away!

28.9K 2.2K 243
                                    

Hellau.
Pa kabar?
Semoga sehat.
Jangan lupa tegur kalau ceritaku mirip dengan cerita orang.

***

"Ada pertemuan yang memang ditetapkan Tuhan untuk berkesan, ada juga pertemuan yang ketetapannya hanya sesimple kata sederhana atau biasa saja."

***

"Jadi bagaimana wajah dari pemilik kampus ini menurutmu? Tampan, bukan?"

Rachel menghentikan langkahnya, gadis itu menatap sosok sahabatnya dengan tatapan kesalnya.

"Apa hanya aku seorang yang tidak tahu menahu tentang sang pemilik kampus?" tanyanya kesal.

Jelas kesal, dirinya kuliah di kampus ini bukan baru kemarin. Tapi, dia menjadi salah satu orang yang betulan ketinggalan sekali informasi. Bagaimana bisa dirinya tidak tahu sama sekali sesuatu yang berhubungan dengan pemilik kampusnya? Benar-benar bodoh.

"Kau itu hanya sibuk dengan tugas-tugas kuliah plus toko bunga nenekmu. Jadi, salah siapa kau ketinggalan info?"

Rachel ingin marah. Tapi dengan siapa? Ingin kesal, karena apa? Astaga, salahkan otaknya yang betulan bodoh tentang hal di luar pelajaran. Pelajaran dirinya bisa dapat seratus, tapi hal di luar pelajaran, bodohnya yang patut dapat seratus.

"Kau terlihat tidak senang bertemu dengan Presdir Oh. Bukankah kau sangat ingin bertemu dengannya?" tanya Chaeri, teman sejati Rachel sejak kecil sembari menatap wajah Rachel yang nampak kusut sejak keluar dari ruangan rektor sepuluh menit yang lalu.

"Aku ingin pulang," ujar Rachel kemudian berjalan cepat meninggalkan Chaeri di koridor kampusnya.

Chaeri membulatkan matanya. "Kim Rachel! Bahkan kelas belum dimulai!" teriaknya.

Rachel yang sudah setengah berlari itu menoleh. "Titip absen! Aku tidak enak badan," teriaknya balik kemudian menghilang dari pandangan Chaeri.

Jangan pikir bahwa Rachel adalah gadis yang tidak kenal dengan yang namanya bolos. Justru karena otak yang ia miliki, dirinya malah sering titip absen pada Chaeri jika malas untuk menghadiri kelas. Otaknya juga terkadang bosan untuk belajar.

"Astaga! Kau sudah gila, Kim Rachel! Kau gila!" ucapnya frustasi sembari memukul kepalanya keras. Langkahnya berhenti di depan sebuah halte bis. Langsung saja dirinya duduk di sana, merutuki kebodohannya yang luar biasa.

Beberapa kali gadis itu menjambak rambutnya dengan segala ocehannya. Ayolah, dirinya pernah tidur dengan sang pemilik kampus. Lelaki baik hati yang membantu kuliahnya. Lalu tadi? Dia berlagak sok kuat. Malah memaki balik seorang Sehun.

Matanya yang sudah sayu karena terlalu frustasi mendadak membola ketika dirinya menemukan sebuah mobil mahal berhenti tepat di depannya alih-alih sebuah bus yang sedari tadi ia tunggu.

"Kita perlu bicara," ujar sang pemilik mobil sesaat setelah dirinya keluar dari mobil mahal tersebut sembari menarik tangan Rachel.

"Aku tidak mau. Lepaskan aku!" teriak Rachel ketika tangannya diseret untuk masuk ke dalam mobil tersebut.

"Masuk!"

I'm Pregnant Mr. Oh (RSB Book 6) TELAH TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang