27. Sick Boy.

13.9K 1.3K 401
                                    

Alohayyy.
Pa kabarnya nich?
Doa yang sama selalu kuucapkan.
Semoga semuanya tetap dalam perlindungan-Nya.

Okeh. Dari pada manda banyak bacot. Cus kita baca.

Jangan lupa ninggalin jejak.

Jangan lupa tegur kalau ceritaku mirip dengan orang lain.

***

"Namanya juga cinta. Terkadang datang di waktu yang salah atau malah datang pada orang yang salah."

***

Tuhan ...

Izinkan mereka hidup baik-baik dengan hal yang penuh kebaikan setelah ini.

Tuhan ...

Buat orang yang aku sakiti sembuh segera mungkin.

Tuhan ...

Biarkan aku yang menanggung rasa sakit mereka. Tolong izinkan pindahkan saja padaku.

Tuhan ...

Untuk dosa yang telah aku perbuat, mohon maafkan.

Tuhan ...

Tolong jadikan semuanya baik-baik saja setelah hukuman berat ini.

Aku mohon.

Rachel yang semula memejamkan matanya, kini membuka kedua matanya secara perlahan.

Kedua tangannya yang tadinya saling bertautan ia lepaskan. Matanya fokus menatap ke depan. Di mana patung Tuhannya sedang ada di sana.

"Tolong kabulkan doaku," lirihnya pelan kemudian berdiri dari duduknya.

Setengah jam berdoa di dalam Gereja, sudah bisa membuat perasaannya agak tenang.

Meskipun tidak bertahan lama.

Perempuan itu merapatkan mantelnya. Entah mengapa butiran salju terakhir malah terasa begitu menusuk kulitnya. Bahkan kemarin ketika salju sedang lebatnya, ia malah sibuk memakai baju terbuka.

Sambil berjalan keluar dari Gereja, perempuan tersebut menggosok-gosokkan kedua tangannya sembari meniupinya beberapa kali.

Cukup menghangatkan.

Langkahnya yang sengaja dipercepat agar bisa sampai di dalam mobilnya langsung berhenti ketika ia mendapati sosok seorang wanita yang berdiri tidak jauh darinya.

"Kenapa kau gemar keluar menggunakan mantel tipis di saat udara semakin dingin?" tanya wanita tersebut sembari menghampiri Rachel.

Rachel tidak tahu harus menanggapi wanita itu dengan apa. Hingga yang ia lakukan hanya diam saja. Membiarkan wanita tersebut merapatkan mantel miliknya ketika ia berdiri tepat di hadapan Rachel.

"Apa Sehun tidak menemani istrinya yang sedang hamil ini?"

"Aku menolak untuk ditemani olehnya, Bi," jawab Rachel pelan.

I'm Pregnant Mr. Oh (RSB Book 6) TELAH TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang