15. Fucking Bad Day.

15.4K 1.5K 320
                                    

Halo.
Balik lagi sama aku.
Apa kabar?

Jangan lupa tegur kalau ceritaku mirip dengan orang lain.

***

"Jika Tuhan menghendaki. Maka apa yang tidak bisa terjadi? Ingin menolak untuk menerima, itu tetap bukan jalan yang benar. Sebab, jika Tuhan berkehendak, maka tugasmu hanyalah menjalani kehendaknya."

***


Baekhyun meringis dengan suara tak tertahannya ketika telinganya menangkap sebuah suara muntahan di dalam toilet yang sudah terbilang ia dengar selama setengah jam yang lalu.

Tak tahan untuk menunggu saja, lelaki itu menggulung lengan kemejanya sebatas siku. Kemudian berjalan masuk menghampiri seseorang di dalam toilet yang terlihat tengah berjongkok sambil mengeluarkan isi perutnya.

"Kenapa masuk? Sudah aku bilang tetap di sana saja," lirih perempuan tersebut sambil menatap Baekhyun dengan tatapan sayunya.

"Kau tak apa?" tanya Baekhyun lembut sembari meraih rambut perempuan tersebut, lalu mengikatnya dengan versinya sendiri.

Lelaki itu kemudian ikut berjongkok di samping perempuan yang sudah keringat dingin itu, dipijatnya tengkuk perempuan tersebut yang lagi-lagi berusaha untuk mengeluarkan isi perutnya. Padahal ia hanya memakan satu butir apel satu hari ini.

"Keluarkan semuanya agar perasaanmu lega. Ini memang sudah bulannya. Di mana makanan yang masuk itu akan keluar lagi."

Baekhyun sama sekali tidak jijik karena suara muntahan Rachel. Lelaki itu dengan sabarnya memijat tengkuk Rachel sampai semua makanan yang ingin keluar dari dalam perut Rachel habis tak tersisa.

Rachel membasuh wajahnya, kemudian keluar dari kamar mandi dituntun oleh Baekhyun.

Demi Tuhan!

Mereka layaknya seorang pasangan suami istri.

Rachel bertindak sebagai istri yang sedang mual-mual karena sedang hamil.

Sementara Baekhyun bertindak sebagai sosok suami yang siap siaga bagi istrinya.

Baekhyun tidak pernah peduli jika Rachel adalah sosok gadis yang membuatnya menunggu tanpa kepastian selama beberapa tahun ini. Yang ia pedulikan hanyalah Rachel yang merupakan perempuan paling berarti di dalam hidupnya setelah para perempuan yang ada di keluarganya.

Jadi, jangan salahkan Baekhyun jika kepeduliannya terhadap Rachel tidak ada batasan.

Bahkan ia ragu. Jika semisal ternyata dirinya dan Rachel tidak bisa bersama. Dan ketika akhirnya mereka memilih hidup masing-masing dengan orang yang berbeda, Baekhyun terkadang berpikir bahwa ia mungkin saja tetap akan mempedulikan Rachel bahkan ketika ia sudah punya istri.

"Kenapa masih di sini? Harusnya Oppa bekerja," lirih Rachel sembari mendongak menatap Baekhyun.

Baekhyun menggeleng, lalu meraih beberapa lembar tissue dan menyeka beberapa bulir air yang masih ada di wajah pucat Rachel. "Aku lebih baik kehilangan pekerjaan dibandingkan harus kehilangan Kim Rachel."

I'm Pregnant Mr. Oh (RSB Book 6) TELAH TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang