I Love You 20

725 69 44
                                    

CHAPTER 20

SEBELUMNYA

"Yesungie." Taeyon memanggil nama Yesung lirih.

"Aku tidak peduli dengan harta apapun. Aku hanya ingin Ayahku benar-benar tentang di sana. Dan tidak mendengar perdebatan bodoh kalian bertiga."

Setelah mengatakan itu Yesung berlari masuk ke dalam kamarnya dengan bantingan pintu yang sangat kuat.

SELANJUTNYA
.

.

.

.

.

.

.
Yesung menangis sangat keras di dalam kamar. Dia tidak mengerti dengan jalan pikiran para orangtua. Bisa-bisanya mereka membahas tentang harta, sedangkan tanah Ayahnya bahkan masih sangat basah. Dan wangi parfumnya saja belum menghilang dari rumah ini.

Sambil terisak Yesung mengemasi seluruh pakaiannya ke dalam koper. Ada dua koper besar berisi semua pakaiannya, yang di gunakan selama tinggal di rumah ini. Dan Yesung akan membawanya keluar tanpa tersisa satu pun.

Untuk apa di simpan di sini, toh Neneknya sudah mengatakan bahwa dia tidak boleh datang lagi ke rumah Ayahnya ini. Sudah bisa di pastikan juga bahwa Neneknya pasti akan tinggal di rumah ini bersama Taeyon dan Seulgi.

Jadi, hilang sudah kesempatan Yesung untuk mengunjungi rumah ini. Hanya untuk sekedar melepas rindu pada mendiang Ayahnya.

Tangan Yesung sibuk mengemasi barangnya satu per satu. Dan kini tangannya beralih meraih foto di mana hanya ada dia dan Kangin Ayahnya. Ini foto mereka berdua yang di ambil saat kelulusan sekolah Yesung.

Ada dua foto lain. Tapi Yesung lebih memilih memasukan foto yang sedang dia pegang. Dan meninggalkan foto lainnya di rumah ini. Yesung rasa ini cukup, sebagai kenangan terakhir dia dan Ayahnya.

Yesung meraih Handphonenya, lalu memesan taksi dan menelepon Maid rumah ini. Untuk membantunya membawakan tas-tas besar ini ke bawah, agar lebih cepat.

Sepasang Maid di rumah ini datang. Ada Supir pribadi Taeyon dan Ahjuma yang mengurus rumah ini. Mereka menurut saat Yesung menyuruh untuk membawakan barang-barangnya turun. Karna taksi yang dia pesan sudah ada di depan pintu gerbang.

Ahjuma rumah ini ingin sekali bertanya, mau pergi kemana Tuan Mudanya ini. Dan dia juga sunggib khawatir, karna Tuan Mudanya dalam keadaan terisak saat mereka sampai di dalam kamar.

Tapi niatnya tidak terlaksana, karna Yesung sepertinya sedang tidak ingin bicara dengan siapa pun.
Haruskah dia menelepon Tuan Kyuhyun? Dan menyuruhnya datang kemari.?

Maid dan supirnya sudah keluar dari kamar ini. Tapi Yesung masih enggan melangkahkan kakinya keluar kamar pribadinya. Yesung menatap isi kamarnya untuk terakhir kali.
.
.
"Kau sedang apa Nak?" Kangin datang sambil mengusak rambut Yesung.

"Ahh, Ayah mengagetkanku. Tumben Ayah pulang cepat?" Tanya Yesung saat Kangin kini duduk di sebelahnya yang sedang memandang langit.

"Pekerjaan selesai dengan cepat. Dan kau belum menjawab pertanyaanku?" Yesung tersenyum manis ke arah Ayahnya.

"Aku sedang memandangi langit."

"Memang ada apa di langit hm!" Kangin memasukan Yesung dalam dekapannya.

"Hanya ada bulan dan bintang lalu sisanya aku tidak melihatnya karna tidak tampak di langit." Kangin diam mendengar ocehan anaknya tentang langit.

I Love You !!! (END) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang