02

21.5K 1.6K 106
                                    

Demi apapun yang pernah dia temui selama beberapa abad terakhir, saat ini Edward bagai berada di surga. Dia terus-menerus menyesap aroma Jacob, menahan keinginan untuk tidak menggigit leher yang hangat dan menggoda ini.

Edward tidak bisa melakukan nya, dia punya batasan. Dan tentu saja, Bella tidak akan pernah memaafkannya, itu adalah aturan yang tidak bisa dilanggar.

"Apakah kamu sedang heat?" Edward berbisik di lekuk leher Jacob.

Dan tubuh Jacob menegang, seluruh tubuhnya meremang. Edward yakin dan berani bertaruh bahwa bocah ini sedang berada di siklus heat.

"Jadi, bagaimana anjing kampung? Kau ingin sesuatu yang lebih baik?." 

Edward mundur, mencium aroma itu sekali lagi sebelum melanjutkan untuk merobek pakaian Jacob yang mengganggu pandangan matanya. 

"Brengsek! Apa yang sedang kamu lakukan?"

Jacob protes, dan Edward bahkan tak peduli, tidak berhenti sampai Jacob benar-benar telanjang. Sekarang Edward puas. Edward memfokuskan matanya pada tubuh Jacob. Tubuhnya terlihat mirip dengan pahatan, tidak termasuk bekas luka yang tertinggal.

Edward tidak akan mengakui nya begitu saja, tetapi anjing itu memiliki tubuh yang luar biasa indah. Lengannya penuh dengan otot, tetapi bukan sesuatu yang menjijikan. Dada dan perutnya terpahat sempurna.

Edward begitu tergoda untuk merampas kehidupan Jacob, menghisap darah nya, atau membunuh nya mungkin. Namun, dia melawan godaan lagi.

"Kamu bajingan gila... lepaskan aku!" 

Jacob tidak bergerak, tidak bisa. Jacob mengutuk dirinya sendiri, apa yang membuat nya begitu lemah saat ini.

"Hahaha, ini belum selesai." 

Edward menggoda nya, dan melakukan hal yang sama pada pakaiannya sendiri. Edward dengan paksa menempelkan tubuh telanjangnya yang dingin ke tubuh Jacob, menimbulkan napas panjang dan gemetaran. Sedikit mengejutkan untuk Edward, saat dia menyukai rasa hangat dari tubuh Jacob.

"Ugh... Kita lihat saja!" 

Jacob berontak, dengan paksa mendorong tubuhnya ke tubuh Edward dan sedikit berhasil lepas dari cengkraman Edward. Sehingga kini posisi mereka berhadapan satu sama lain, terbaring diatas tanah dengan Edward tetap berada diatas tubuh Jacob, nafas Jacob tersengal dahinya basah karena keringat.

Tangan Edward sekarang berada di sisi tubuh Jacob, mempertahankan dirinya tetap berada diatas tubuh yang hangat itu. Edward perlahan menurunkan dirinya, menghapus jarak diantara satu sama lain. Kemudian meletakkan satu tangannya di dada Jacob, jarinya membentang, mengusap tiap inci tubuh Jacob dari dada ke pinggulnya. 

Jemari Edward semakin dekat dengan sesuatu diantara kaki Jacob. Aahh... sesuatu yang perlahan mulai mengeras, tampaknya sedikit sentuhan lembut membuat heat Jacob semakin memuncak, akan menyenangkan bila membuat Jacob memohon untuk meminta lebih.

"Uhmm... Lintaahh... lakukanlah." Desahan itu lolos begitu saja dari lidah Jacob, sesuatu yang mungkin nantinya akan dia sesali. Jacob membisikkan kata-kata itu begitu pelan sehingga manusia biasa tidak akan bisa menafsirkan apa yang dia katakan. Untuk Edward? dia bahkan lebih dari sekedar memahami nya, tetapi memutuskan untuk sedikit mempermainkan perasaan Jacob.

"Lakukan apa?" Edward terkekeh, dengan senyum itu dibibirnya.

"Lakukan... sentuh aku." 

Jacob tanpa sadar menggigit bibir bawahnya, memohon. Ereksinya semakin jelas berdenyut dengan sedikit bercampur rasa cemas.

Tangan Edward perlahan menyentuh penis Jacob, dengan sedikit menyapukan jemarinya disana. Terasa seperti dorongan yang lebih jauh, Edward kemudian meraih tangan Jacob dan meletakannya di pundaknya sendiri.

Tangan Jacob kini berada di pundak Edward, meraih bahu Edward dengan disertai remasan lemah. Dan terdengar erangan kecil dari mulut Jacob, tubuh Jacob menggeliat, merasakan sesuatu yang aneh namun terasa begitu enak dan tak ingin berhenti begitu saja.

Edward perlahan mulai menggerakan tangannya, ke dasar di mana ereksi Jacob dimulai, dan kemudian bergerak keatas sama perlahan nya pula, menyebabkan Jacob menggigil tak terkendali. 

Edward sangat puas membuat Jacob mengerang dan mendesah tak berdaya dibawahnya. Dia mulai menggerakan tangan nya dengan hentakan lebih cepat dari sebelumnya, menyentak penis Jacob keatas dan kebawah. 

Jacob tak bisa berpikir jernih sekarang, saat ini yang hanya dia rasakan adalah kesakitan yang menyenangkan, dan kenikmatan yang menyakitkan. 

Punggung Jacob melengkung ke atas, meremas bahu Edward semakin erat, merasakan klimaks nya akan semakin dekat. Jadi Edward menarik tangannya menjauh dari penis Jacob yang tegang. Membuat Jacob menggeram kecewa.

"No no, belum saat nya sayang, kamu akan mendapatkan nya nanti, cepat.... atau lambat heheh." Edward terkekeh, senyum miring itu muncul disudut bibirnya.

Jacob mendengus.

*****

kekeke~ permainan baru dimulai 😏

Next ngga nihh?

Mohon support nya yaaa☺

vote and comment juseyooo

Gomawoyooo

ヾ(@^▽^@)ノ

 

[END] Imprinted on You | SEASON 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang