03 🔞

25.4K 1.5K 120
                                    

Sebelum nya,
Elyfa mau memperingatkan hehe
Kalo part ini adalah adegan dewasa
Mature content, okey
Dosa ditanggung masing-masing yaa 😁
Selamat membacaa, semoga kalian suka
Enjooyy

*****

Edward menempelkan tubuhnya pada Jacob, sehingga ereksi mereka saling bergesekan, menciptakan gesekan dan kenikmatan yang tak tertahankan.

Jacob melawan perasaan nya pada Edward, diam-diam memohon Edward akan melakukan lebih, sehingga Jacob bisa terbebas dari rasa panas yang menyiksanya.

Butuh kekuatan lebih bagi Edward untuk tidak membuat suara. Tak dapat dipungkiri bahwa ini adalah suatu kenikmatan yang tak dapat dijelaskan oleh apapun, Edward terus menggesekan miliknya pada milik Jacob yang sudah mengeras, membuat geraman protes dari Jacob.

Aarggh Jacob sungguh tidak bisa menahan nya lagi.

"Oh, bersabarlah." Edward bersandar pada satu siku, dan menempatkan tangannya pada ereksinya sendiri. 

Dia menuntun penis nya yang sudah sama kerasnya kearah pantat Jacob, dengan perlahan dan hati-hati  menekannya ke lubang panas sang werewolf. Jacob menghembuskan napas perlahan, dan menarik napas kembali.

Hahaha begitu menggemaskan melihat Jacob terangsang dibawahnya, pikir Edward. Oh dan jangan lewatkan bagaimana wajah nya yang bahkan sekarang terlihat pasrah, pandangan matanya yang sayu dan menyiratkan kenikmatan namun didalam nya terdapat pula rasa khawatir, nafas nya yang terengah dari mulut yang menghembuskan kehangatan.

Entah bagaimana Edward begitu memuja keindahan ini, kemudian sedikit pikiran jahil Edward untuk menggoda Jacob lagi. Edward tidak langsung memasuki tubuh Jacob, namun menggesek-gesekkan miliknya di lubang hangat Jacob yang ketat dan berwarna kemerahan.

"Aarghh jangan menyiksa ku, brengsek!" protes Jacob lagi, Edward hanya terkekeh geli sambil tersenyum.

Vampir itu perlahan-lahan mendorong kehangatan Jacob, memasukan penis nya kedalam lubang Jacob yang kini mulai terasa berkedut.

Jacob memekikan jeritan namun segera menahan nya, matanya terpejam erat menahan rasa sakit yang bahkan tak bisa dibayangkan olehnya.

Tangan Edward sekarang secara kasar mencengkeram pinggang Jacob, menariknya dengan cepat, sehingga pantatnya benar-benar menutupi penis nya dengan sempurna.

"Aahh saakh.. Aahh sakhitthh..." Pekik Jacob, desahan itu keluar dari mulutnya.

Lengan nya berada erat dileher Edward yang pucat, memeluk nya tanpa sadar, menikmati kesenangan yang sangat memilukan.

Rasanya sangat enak, tetapi Jacob ingin menghentikan rasa sakit yang ditimbulkan oleh Edward pada tubuhnya, rasa nya sunggus seperti tubuhnya terkoyak.

Edward menyadari Jacob merasa kesakitan, dan berhenti sejenak. Dia menunggu beberapa saat agar Jacob terbiasa dengan apa yang memasuki tubuhnya saat ini.

"Aahh... Lanjutkhaanhh ahh." Pinta Jacob,

Jacob kemudian menurunkan tangannya dari bahu Edward ke punggungnya. Dia menyalurkan rasa sakit yang dia rasakan di punggung Edward, sedikit mencakarkan kukunya di punggung Edward.

Jacob sadar bahwa itu tidak membuat sedikitpun rasa sakit pada Edward, tetapi sedikit membantu pada rasa sakitnya sendiri. Edward segera melakukan permintaan Jacob, dia hampir menarik sebagian dari penis nya keluar dari lubang Jacob, kemudian dengan cepat mendorong nya masuk.

Napas Jacob melambat, melanjutkan cengkramannya pada punggung Edward yang bahkan tidak terluka sedikitpun, karena yaah dia pasti akan sembuh dengan cepat.

Edward mendekatkan tubuhnya ke tubuh Jacob, tubuhnya yang dingin mendinginkan diri Jacob yang sedang panas. Begitu pula sebaliknya, tubuh Jacob yang panas menghangatkan tubuh dingin Edward.

Di satu sisi, mereka adalah pasangan yang sempurna, Jacob bisa memberi Edward tubuh yang hangat, dan Edward bisa memberi tubuh yang dingin kepada Jacob. Tetapi pada saat yang sama, mereka adalah pasangan yang tercipta dineraka, karena klan vampir dan klan werewolf tercipta untuk saling memusnahkan satu sama lain.

Edward terus mempercepat gerakannya, dengan kasar mendorong masuk dan keluar dari tubuh Jacob. Tampaknya Jacob mulai menikmatinya sekarang. Bibirnya terbuka menggambarkan kenikmatan dan kesengsaraan yang bersamaan, permohonan yang tak terucapkan.

Edward membungkuk, menekankan bibirnya ke bibir Jacob yang bergetar. membuat Jacob terkejut, tidak tahu apa yang harus dilakukannya ketika seorang pria, apalagi seorang vampir menciumnya.

Tapi Edward yang memimpin, dan mendominasi nya. Lidahnya menempel pada lidah Jacob, kemudian menyapukan lidah nya pada gigi Jacob satu persatu.

Berhasil, lidah Edward menjelajahi setiap inci mulut Jacob.

"mmhhh, aachh.."

Jacob merintih, namun tertahan oleh ciuman itu, terdengar seperti anak anjing yang hilang atau terluka.

Edward terus menusukkan penisnya ke tubuh Jacob, menggerakkan salah satu tangannya dari pinggul ke penis Jacob yang ereksi dan berdenyut. Edward sendiri terkejut, bagaimana mungkin dia melakukan semua itu, memperlakukan Jacob dengan sangat lembut.

Edward melingkarkan jari-jarinya di sekitar ereksi Jacob yang sakit, mengocoknya ke setiap arah, menggosokan ibu jarinya ke ujung.

Tangannya meluncur turun dari mulai kemaluannya ke bola-nya, menangkup salah satu dari mereka dan meremasnya dengan lembut. Tubuh Jacob melengkung ke atas, napasnya tertahan dan dia menembakkan cum nya ke perut dan dadanya sendiri, dan sebagian lagi di tangan Edward.

Edward tak masalah, dia bahkan terus memasukan miliknya ke dalam tubuh Jacob. Edward bergidik sesekali, merasakan miliknya yang terjepit oleh lubang hangat dan lembab yang jelas membuatnya begitu nyaman dan? Enak.

Tubuh Edward bergerak semakin cepat, klimaks nya hampir dekat, dan pada hentakan terakhir Edward segera membenamkan penis nya kedalam dasar lubang Jacob, sangat dalam. Dan terasa ia menembakan sperma nya berkali-kali kedalam tubuh Jacob dengan sangat deras.

"Uugghh." Edward menggeram tertahan, menikmati klimaks nya.

Nafas mereka berdua tersengal-sengal, Edward membenamkan wajahnya dileher Jacob. Hawa hangat keluar dari mulut Jacob, ia terpejam, merasakan tubuhnya begitu penuh saat ini, dan basah didalam lubangnya.

Edward menarik penis nya dari Jacob, memunculkan suara 'pop' yang nyaris tak terdengar. Segera setelahnya cairan putih yang kental mengalir dari lubang Jacob.

Jacob membuka matanya perlahan, kini kewarasannya kembali, dan dia mulai berpikir jernih.

"Eh... apa yang baru saja kita lakukan?" Jacob bertanya.

"Jangan tanya aku." Edward menjawab.

*****

next?

don't forget to vote and comment

gomawoo

ヾ(@^▽^@)ノ

[END] Imprinted on You | SEASON 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang