24 🔞

15.9K 1.1K 97
                                    

Hollaaaa... (◍•ᴗ•◍)❤

Long time no see readernim (╥﹏╥)

Mianhae karena selama 7 hari terakhir El ngga up story ini

Ada beberapa kesibukan yang perlu El selesai kan, semoga readernim bisa memahami...

Daannn sekarang El kembali,

Okey tanpa perlu banyak bacot, cekidooot...

Happy reading and enjoy the story

(づ ̄ ³ ̄)づ

*****


Sentuhan-sentuhan lembut Edward begitu terasa di wajah Jacob, kesejukan yang memberi kenyamanan, satu hal yang sangat dirindukan oleh nya.

Kenyamanan itu membuat kesadaran Jacob kembali, mengangkat ia dari gelap nya rasa sakit, Jacob pun perlahan membuka dua kelopak matanya.

Dan disanalah Edward, berbaring disampingnya, lengan nya memeluk tubuh nya, dan jemarinya membelai wajah nya. Edward menatap nya dalam diam, memberinya tatapan hangat dengan senyuman manis yang menghiasi bibirnya.

Dan dari mata indah itu terpancar sorot kebahagiaan, rasa yang bahkan tak mampu Jacob gambarkan, demi melihat sosok yang sangat Jacob rindukan kehadirannya. Jacob tak mengerti mengapa hati nya bisa sebahagia ini saat melihat Edward, seseorang yang pertama kali bisa Jacob pandang ketika ia membuka mata.

Jacob bahkan hampir tak percaya, bagaiman bisa sekarang Edward berada bersamanya, setelah seluruh pengakuannya pada klan werewolf, Jacob tak menyangka bisa berbaring nyaman bersama Edward sekarang. Jacob mengira, kematian akan menjemput nya.

Mata Jacob mulai berkaca-kaca, ia memaksakan untuk mengatakan sesuatu, hingga satu pertanyaan kemudian tersirat, dengan suara parau yang menyayat hati bagi Edward yang mendengarkan.

"Ini sungguh kamu Edward?" Suara Jacob bergetar, rasa nya ia tak mampu untuk bersuara lagi.

Jemari Edward kemudian mengusap kelopak mata Jacob, memberinya sentuhan kecil, dan kemudian turun mengusap pipinya.

"Apakah begitu mustahil untuk bersamaku?" Edward menjawab pertanyaan Jacob dengan pertanyaan, khas seperti Edward.

Dan dengan jawaban itu, lengan Jacob tak kuasa menahan keinginan untuk memeluk Edward, menarik nya mendekat untuk sebuah dekapan dingin yang hangat.

Wajah Jacob tenggelam di dada Edward, Jacob memejamkan matanya, air matanya yang sedari tadi Jacob tahan kini mengalir disudut mata.

"Ku kira, aku akan mati." Gumam Jacob, lemah.

Edward tersenyum, ia membalas pelukan Jacob dengan erat, seseorang yang ia khawatirkan saat ini ada dalam pelukan nya, Edward tak bisa memungkiri bahwa ia sangat merindukan Jacob berada disisinya.

"Aku merindukan mu Jake, sangat." Bisik Edward.

Tangan Edward kemudian meraih pipi Jacob, menuntun nya untuk menatap Edward.

Jacob mendongak, menatap Edward yang tersenyum. Dan dalam sepersekian detik Edward langsung mencumbu bibir Jacob, Edward sungguh tak mau mengambil waktu lama untuk melakukan ini.

Edward memberikan hisapan-hisapan pelan dibibir Jacob, ciuman itu penuh dengan kesucian, dua insan yang hatinya berbalut rindu dan kasih.

"Kau tak akan mati Jake, tidak tanpa aku. Tak bisakah kau bayangkan betapa menderita nya aku di dunia ini jika tanpa mu." Edward berucap pelan, jemarinya mengusap pipi Jacob.

[END] Imprinted on You | SEASON 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang