20

10K 938 66
                                    

Rumah Sam dan Emily, 11:47 a.m.

Jacob sampai didepan rumah Sam, ia berjalan mendekati pintu, langkah nya sedikit ragu saat melihat semua mobil tetua, termasuk ayahnya berjejer di depan rumah.

Jacob berhenti sebelum meraih kenop pintu, ia ragu, gugup, dan memiliki firasat buruk bahwa sesuatu sedang terjadi. Yang Jacob ingat, kepergian nya kemarin pasti akan membuat kekhawatiran pada kawanan nya, Sam dan juga ayahnya.

Sial! Jacob benar-benar tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Jacob menarik napas dalam-dalam, memantapkan jantungnya yang berdetak kencang sebelum berjalan memasuki pintu.

Ayahnya ada di sana, duduk di meja dapur bersama Emily dan Sam. Paul berdiri di samping, setiap mata di rumah ini tertuju pada Jacob, dan dia bisa saja jatuh karena semua orang menatapnya. 

Mereka hanya diam, menunggu Jacob mengatakan sesuatu. Tetapi tak terdengar sepatah katapun dari mulutnya. Jacob sangat gugup, napasnya cepat, dan yang bisa ia dengar dalam keheningan yang mati hanyalah detak jantungnya sendiri.

Tiba-tiba, Sam berdiri dari kursinya, ia hanya berjalan mondar-mandir di sekitar Billy. Jacob menguatkan dirinya, ingin mencoba mengatakan sesuatu, tetapi terhenti, ketika tangan ayahnya menepuk lengan Sam untuk menghentikan tingkahnya.

Billy bertukar pandangan singkat dengan Sam, tidak seorang pun yang dapat Jacob pahami, tapi ia bisa melihat bahwa mereka pasti tahu sesuatu. Namun, Jacob diam. Dan akhirnya, keheningan yang menakutkan yang membangun di seluruh ruangan.

"Jacob." Billy berbicara, dengan lembut tetapi tegas. 

Paul meninggalkan dapur untuk duduk di sofa bersama yang lain, Embry, Quill, Jared, Seth, dan Leah. Jacob bisa melihat mata Seth yang cemas padanya, dan ia merasakan tekanan kuat di dalam hatinya untuk bocah itu.

"Di mana saja kamu, Nak?" Billy mengambil alih untuk memulai pembicaraan, ia memajukan kursi rodanya, jarak antara ia dan Jacob mendekat.
"Kamu baik-baik saja?"

Jacob mengambil waktu sejenak untuk memahami kata-kata yang diucapkan ayahnya, mendapati dirinya tidak bisa berkata apapun pada saat terburuk. 

"Aku... baik-baik saja. Aku hanya merasa tidak enak badan, itu saja Dad." 

Jacob berbohong, dan terasa jelas ia bisa mencium aroma keraguan dari setiap orang yang menyelimuti ruangan ini. Kebohongan terburuk yang pernah ada. Sial!

"Tidak enak badan ?!" Sam berteriak, suaranya terdengar cukup keras sehingga Jared dan yang lainnya di ruang tamu menghentikan apa yang mereka lakukan, jelas sama ketakutannya dengan Jacob.

Meskipun sebelumnya Jacob tidak takut pada Sam, seperti halnya rahasia keluar. Jacob takut Sam akan mengetahui segalanya, karena cepat atau lambat, ia pasti akan mengetahuinya. Sam adalah alpha dari pack nya, dan rahasia hampir mustahil disimpan di dalam kawanan werewolf.

"Jacob, kami bahkan merasa tidak enak jika tak memaafkan perilaku mu kemarin. Kami bisa mencium aroma heat mu kemarin, dan sial! hari ini pun aku bisa mencium aromanya, kau masih heat. Dan sekarang, kau ingin berbohong pada kami hah?! bohong yang menyedihkan karena kau tidak enak badan?!" kini Sam menyerang Jacob dengan kata-kata tegas dan sarkasme.

Sam mendekati Jacob, menatap langsung ke arahnya, hanya beberapa meter jarak memisahkan mereka. Jacob tahu Sam marah, tetapi ada kekhawatiran juga disorot matanya, untuk pack nya, dan juga keadaan Jacob.

[END] Imprinted on You | SEASON 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang