09

15.4K 1.2K 28
                                    

Mata Jacob melayang ke selatan, dan ia menelan ludah, betapa besar milik Edward. Edward menyeringai melihat reaksi Jacob, tanpa ia duga Jacob menggeram pelan sebelum perlahan-lahan berlutut.

"Jake-" Edward memulai, dan Jacob segera memotongnya,

"Diam, aku mau..." Jacob berlutut, kemudian meletakkan tangannya di pinggang Edward, sedikit ragu namun tetap melakukannya. 

"Jadi... diamlah, okey?" Jacob menarik napas, memantapkan dirinya sebelum bibirnya menyentuh ujung penis Edward yang dingin.

Punggung Edward melengkung, tangannya meremas rambut hitam Jacob dengan kelembutan.

Lidah Jacob menyapu ujung penis Edward, menjilati precum sebelum dengan lapar menundukkan kepalanya ke bawah dan menelan sebanyak yang ia bisa. Tubuh Jacob terangsang karena sensasi jemari Edward meremas rambutnya, ketika ia menelan cairan gairah Edward yang muncrat berkali-kali.

Jacob tidak bisa berkata-kata, tidak yakin apa yang membuatnya ingin melakukan ini. Seperti dikendalikan oleh magis, dorongan itu tidak bisa dijelaskan dan Jacob lebih suka tidak menjelaskannya, selamanya. Karena Jacob tidak akan bisa menjelaskan bagaimana ia ingin menyerahkan seluruh tubuhnya dan ditiduri oleh makhluk yang menjijikkan ini. Menjijikan? Itu menurut Jacob jauh diwaktu dulu, sekarang Jacob bahkan tidak ingin menolak segala perlakuan Edward padanya.

Jacob merasa lengkap saat dia melakukan ini, dan tiba-tiba sesuatu terjadi padanya. Sesuatu seperti... hal familier yang selalu diceritakan oleh klan werewolf, Jacob menelan cairan kental yang meleleh dari sudut mulutnya. 

Jacob menjilat ujung batang itu sekali lagi sebelum menatap mata Edward yang tengah terpejam. Perlahan Edward membuka matanya, menangkap tatapan mata Jacob, dengan sorot teduh.

Jacob menatap mata yang sangat tenang itu, dan ia tidak bisa berhenti. Jantungnya terasa seperti akan melompat dari rongga dadanya, kepalanya terasa pusing. Dia tidak bisa fokus sama sekali dan didalam ingatannya hanyalah tentang lintah ini.

Edward berlutut, mensejajarkan posisinya dengan Jacob, dan ia mengatakan sesuatu tetapi Jacob tidak bisa mendengar apa-apa. Jacob merasa seperti tidak berpijak di bumi, seperti berada di tempat lain. Beberapa saat kemudian fokus nya kembali, rasanya seabad telah berlalu, saat Jacob menatap mata keemasan milik Edward. 

Jacob tidak tahu apa yang baru saja terjadi, tetapi dia tidak bisa berhenti menatap wajah sang vampir. Jacob bisa melihat ingatannya di mata Edward.

"Jake?" Tangan dingin Edward meraih wajah Jacob.

"Apa?" Jacob menjawab, suaranya lembut dan matanya tiba-tiba terasa lelah, seperti ia tidak tidur berhari-hari.

"Apakah kamu baru saja..." Edward mulai berbicara, tetapi Jacob menggelengkan kepalanya,

"Jangan katakan..."

"Kamu ter- imprint padaku, Jake." dengan cepat Edward menyelesaikan kalimatnya.

"Lintah... kumohon..." Mata Jacob tidak dapat sedikitpun berpaling dari mata Edward saat ia memohon dengan putus asa. Panas dari heat nya masih terasa membakar seperti sebelumnya. 

Tangan Jacob segera meraih pinggul Edward dan menariknya ke atas tubuhnya sendiri, dan Jacob jatuh ke lantai hutan, tubuh Edward kini tepat berada diatas nya, menyelimutinya. Sempurna.

Tangan Jacob menyentuh tengkuk Edward dan menariknya mendekat, Jacob berbisik pelan tepat ditelinga Edward.

"Aku ingin.... Kamu melakukannya, lintah...." Jacob dengan lirih membisikan kata-kata itu, dan Edward dengan senang hati akan melakukannya.

Jacob tidak akan merusak ini setelah apa yang baru saja terjadi. Mereka tidak berhubungan, pun ini bukanlah hal romantis dan mereka bukan kekasih. 

Edward mengencani Bella dan mereka saling mencintai, itu adalah cinta. Lalu ini? ini bukan cinta, atau bahkan persahabatan. Ini adalah suatu hubungan yang kacau yang terjadi diantara mereka dan tidak lebih.

Mereka mengisi satu sama lain dengan sempurna ketika akan ada banyak pihak yang menentang. Mereka benar-benar berlawanan dan itulah yang membuat mereka bersama. Mereka bercinta karena kebencian, dan nafsu serta insting.

Tapi ini bukanlah hal yang sesederhana itu, apa yang dirasakan Edward dan Jacob terasa lebih dari sekedar kata nafsu belaka, terasa seperti mereka telah terikat oleh hubungan yang tak akan pernah bisa dirusak oleh apapun atau siapapun.

Sangat bagus...

Tangan Edward menyentuh pinggang Jacob, mencengkram nya erat, kemudian lidah Edward turun ke lekuk leher Jacob. Itulah kelemahannya, leher bocah ini. Nadi nya berdenyut lebih cepat daripada manusia biasa, kulitnya lembut, dan innocent. Jacob masih perawan sebelum hari itu terjadi, dan Edward telah merenggut semua hal berharga dari diri Jacob yang disayangi semua orang.

"Relax Jake.... Aku akan melakukannya.... Tahan rasa sakitnya....." Edward berbisik.

*****

to be continued.....

[END] Imprinted on You | SEASON 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang