13

11.1K 1K 42
                                    

"Apakah kamu mating dengannya, Edward? jika iya, maka Jacob adalah mate mu."

***

"Tidak... Tentu saja tidak." Edward bergumam cepat, harus nya ia tidak berbohong, tapi kata-kata itu spontan saja keluar dari mulut Edward dan Carlisle tidak mengatakan sepatah kata pun. Edward menganggap ini sebagai tanda untuk pergi.

Edward pergi ke kamarnya, menghabiskan waktu dan menunggu malam untuk bertemu Bella, hari ini terlalu cerah, dan dia tidak bisa bersekolah. Edward naik ke kamarnya dan mengambil buku yang telah dibacanya selama satu atau dua hari terakhir. Dia membalik halaman, tetapi semakin sulit berkonsentrasi.

Edward melirik jamnya, dan angka-angka bersinar, 10:44 a.m.

Edward menghela nafas, dan matanya membaca kata-kata di halaman, tetapi tetap saja yang dipikirkan nya adalah Bella tercinta.

Edward sering tersesat dalam pikirannya, kemudian ingatannya berenang pada malam malam saat ia menemani Bella, dalam aroma wangi yang tersisa ketika ia baru saja meninggalkan Bella setelah dia tertidur. Aroma rambutnya tepat setelah mandi, merasakan bibir Bella menempel di bibirnya. Bella begitu lembut, dan polos. ia mungil, dan segala kesempurnaan yang Edward dambakan dari seorang wanita sebelum dia menjadi makhluk abadi.

Edward mencintai Bella, namun sedikitpun ia belum mating dengannya, ataupun mengajaknya, tidak sama sekali. Meskipun berkali-kali Bella sendiri yang meminta untuk melakukan nya, namun Edward selalu dengan tegas menolak. Baginya, Bella terlalu rapuh, Edward takut ia akan menyakitinya.

Setiap kesempatan yang Edward dapatkan, jelas ia menginginkannya, ia sangat siap. Tetapi Edward tidak bisa. Dia ingin, tetapi secara fisik tidak mungkin dengan keadaan Bella menjadi manusia. Jika ia melakukan nya, itu hanya akan menghancurkan setiap inci tubuh Bella.

Dan kemudian ada Jacob, ia kuat, berani, dan bisa menangani nafsu liar Edward dengan sangat baik, dan betapa Edward menyukai bagaimana setiap kali ia memasuki lubang Jacob. Sensasi luar biasa saat ia merasakan betapa ketat nya berada didalam Jacob.

Yang mengusik ketenangannya adalah fakta bahwa klan nya dan klan Jacob tercipta untuk saling menghancurkan. Namun hari ini mereka telah melakukan hal itu lagi. Aroma Jacob sangat bersahaja, hampir seperti bau rumput basah, dan tanah segar. Dengan sedikit pinus segar.

Jacob kasar dan pemarah, sesuatu yang bertolak belakang dengan Edward. Edward sangat tenang. Mereka saling bertentangan dalam setiap arti kata. Segala sesuatu tentang mereka berlawanan satu sama lain. Dan itu biasa terjadi pada awalnya.

Tetapi sesuatu seakan memberi tahu Edward bahwa ini akan berubah, dan segalanya akan menjadi sangat sulit untuk nya dan Jacob.

Edward menutup buku itu, memutuskan tidak ada gunanya karena dia tidak akan pernah bisa berkonsentrasi. Dia meletakkannya dengan rapi di rak bukunya, dan mulai berjalan melintasi ruangan. Sudah hampir waktunya untuk bertemu Bella di rumahnya.

Meskipun memiliki sisi yang keras, Edward merasa dinding hati nya mulai perlahan-lahan runtuh di bawah semua tekanan ini.

Apa yang harus aku lakukan?

Edward risau, Jacob ter- imprint pada dirinya. Dan ia adalah pasangan yang ditakdirkan Jacob, dan betapa kacau ini? Karena Edward tidak mencintainya, juga tidak menyukainya.

Edward menghela napas, dan berbaring di kursinya untuk mengistirahatkan matanya sejenak.

***

Jacob menatap cermin, menggosok bibir bawahnya yang sakit. Kenapa luka ini tidak sembuh?

"Sialan." Jacob menghela nafas, sebelum ia berpaling dari cermin. Mungkin kah karena heat bisa memperlambat kemampuan penyembuhannya, mungkin saja. Tapi, itu tidak masuk akal, Jacob tidak  mengerti.

Kemudian pada hari itu, Sam dan yang lainnya memutuskan untuk pergi menyelam. Jacob ikut, tentu saja. Sekarang giliran Quil, dan dia melompat mundur dan melakukan double flip sebelum mendarat di gelombang air yang menerjang.

Jacob terdiam mematung, mata terpaut pada ombak-ombak yang saling menghantam karang. Dia tidak bisa benar-benar berkonsentrasi dengan baik.

"Ayolah Jake, giliranmu!" Teriak Jared, tangan nya menunjuk ke arah air.

"Oh okey." Jacob mundur beberapa langkah, ia menghembuskan napas dan kemudian menghirup nya dalam-dalam sebelum dia mulai berlari dan melompat dari tebing yang tinggi.

Sam mengawasi Jacob sepanjang waktu ketika ia berdiri di belakang yang lain. Sam tahu ada sesuatu yang terjadi, dan dia harus mengetahui masalah ini secepatnya. Dia adalah alpha, pemimpin kelompoknya. Jacob sudah seperti saudara bagi Sam,  tetapi apakah ia akan tetap menerima Jacob? Ketika Jacob siap untuk mengungkapkan bahwa dia telah ter- imprint.

Sangat sulit bagi Jacob untuk mengingat apa pun selain Edward, jejaknya... ia tidak bisa berhenti memikirkannya bahkan untuk sesaat dalam bentuk serigala, atau werewolf lain akan mengetahuinya dan mereka pasti akan memberi tahu Sam dan Para Tetua.

Sekarang giliran Sam, dan dia mundur beberapa meter sebelum berlari dan melompat dari tepi tebing. Kakinya mendorongnya ke depan, dan dia jatuh ke air.

***

Jacob selesai mandi, berjalan menaiki bebatuan kecil menuju ke rumah Sam dan Emily. Dia menyeka sisa air dari kulitnya, dan mengguncang mirip dengan anjing, sangat menggemaskan, kemudian menyapukan jari-jarinya ke rambut, memeras air yang tertinggal. Jacob berjalan bersama Jared dan Embry. Leah, Quil dan Paul berjalan sedikit di depan mereka.

"Hey sob, apa yang terjadi dengan bibirmu?" Jared menunjuk ketika mereka berjalan, dan Embry kemudian menatap Jacob untuk melihat apa yang di maksud Jared.

Jacob menekankan jari ke bibirnya,
"Aku, uh, menggigitnya dalam tidurku."

Sam mengikuti di belakang mereka sambil dia mengeringkan tubuhnya, Jacob melirik ke belakang sejenak, jarak Sam tidak cukup dalam jarak pendengaran. Aman.

"Bagaimana bisa kamu menggigit dirimu dalam tidurmu?" Quil tertawa, dan dia menghela nafas ketika meninju punggung Jacob dengan keras.

Semua orang tertawa.

"Yang benar saja, dude." Paul mendengus,

"Atau mungkin orang lain memberikannya pada Jakey kecil kita." Paul mengejek, dan dia menggerakkan alisnya ke arah Jacob. Jacob memutar matanya untuk berusaha mengabaikan lelucon dan ejekan Paul.

"Tentu saja tidak." Jacob menggelengkan kepalanya,

"Aku bersumpah, itu terjadi ketika aku sedang tidur. Sepertinya aku mengalami mimpi buruk atau sesuatu?" Mereka semua berjalan berbarengan saat mereka mencapai The Res, dan berjalan ke rumah Sam dan Emily.

"Whatever you say, dude." Paul memutuskan untuk mengabaikan, Jacob merasa sangat lega.

*****

to be continued.....

[END] Imprinted on You | SEASON 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang