"Elena..."
Max menyusul Elena. Sampai di parkiran.
"Apa?!" bentak Elena.
Duh... galak banget.
"Ada yang mau kamu tanya?"
Apa sih? Max lagi mabuk ya?! Bikin kesal orang. Pengen makan orang nih!
"Aku tidak mencampuri urusan orang lain." Elena mengangkat dagunya bangga.
Max melihatnya justru Elena nampak sangat lucu di matanya.
"Kita putus Max!"
"Kita bahkan belum jadian. Kalau kamu ingat, saya belum mengiyakan ajakan berkencan nona Elena."
Elena terperangah tidak percaya.
Menunduk malu. Bodoh!
Max mendekat. Menarik pinggang Elena dalam pelukan.
Elena mendongak menatap Max.
"Lalu... apa arti ciuman itu, Max?"
Max tersenyum, "Bagaimana kalau kamu mencari tahu sendiri?" Max berbisik.
Bibir Max menyambar bibir Elena. Gemas sedari tadi bibir mungil Elena seolah menggoda Max.
Dunia seolah memudar. Elena hanya bisa melihat wajah Max. Mata Max terpejam.
Max... jangan permainkan aku lebih dari ini. Elena ikut memejamkan mata. Mengingat setiap kali bibir Max menyedot kuat bibir Elena.
"Ekhem..." seseorang berdeham.
Max mengabaikan. Ia tetap mencium Elena.
"Pangeran.... Kita harus segera kembali."
Punggung Max kaku. Ia melepas ciumannya secara tiba-tiba. Menatap tajam pada orang yang menginterupsi ciumannya.
"Maaf mengganggu pangeran...." orang itu menunduk hormat.
Max tahu, orang itu adalah dari kerajaan. Sepertinya ia sudah ditemukan.
Max melangkah pergi dengan orang itu.
Elena yang sudah sadar dari kejutannya, melihat Max pergi. Lagi. Tanpa penjelasan.
"Max!" Elena mencopot sepatunya. Melempar ke arah Max.
Tak!
Kena punggung Max.
"Max!" Elena kembali berteriak karena Max bahkan tidak berhenti atau berbalik.
---
Gema tidak tahu apa yang terjadi dengan Elena.
Cewek yang biasanya ceria kini terlihat murung.
"Hey... Elena..." Gema menyikut Elena.
"Hm." Elena bergumam tak bersemangat.
"Sepulang sekolah nanti, kita jadi jenguk Sarah apa gak?"
Elena mengangguk.
"Kamu kenapa sih? Kesel deh lama-lama."
"Gema berisik!"
Lha kenapa jadi dia yang salah?
---
Elena salah tingkah di depan Sarah. Mau senyum tapi hati berat menerima. Tidak senyum, rasanya gak tega.
"Elena...." panggil Sarah.
Gema menyikut Elena, "Dipanggil tuh?"
Elena mengerjap bingung, sedari tadi ia sedang melamun.
"Oh..." Mengangguk dan mendekat. "Ada apa Sarah?"