Max tidur menatap langit-langit kamar.
Mengenang kembali kilas kehidupannya.
Max kecil adalah anak yang kesepian. Meski hidup di kerajaan bergelimang harta. Max selalu kekurangan kasih sayang.
Ayah dan ibunya selalu sibuk bekerja.
Setelah pembicaraan dengan pamannya. Beberapa orang kembali menghampiri Max. Mereka adalah para pendukung Raja sebelumnya, yaitu pendukung ayah Max.
Mereka menginginkan Max mengambil alih tahta.
Max sudah menolak mereka.
Tok tok tok...
Seseorang mengetuk pintu kamar Max.
"Apa?!" teriak Max.
"Maaf pangeran, satu jam lagi akan ada pesta. Anda harus hadir."
Max menggeram kesal.
---
Pesta meriah di sebuah ballroom hotel berbintang.
Semua tamu adalah dari kalangan atas.
Max berdiri malas. Banyak orang yang mencoba menyanjung dalam perbincangan, Max menanggapi mereka dengan dingin.
Paman William menghampiri Max. Membawa dua gelas wine.
"Bersulang?"
Max menerima gelas tanpa curiga.
Tring.
Tanpa Max tahu, paman William menyeringai di balik gelasnya saat meminum.
---
Max menuju parkiran. Tergesa. Beberapa kali menoleh ke belakang.
Segerombol orang sedang mencari Max.
"Dimana pangeran Max?!"
Beruntung Max masih bisa menjaga kesadarannya. Berhasil melarikan diri dari orang yang berniat menjebaknya.
Max akhirnya tahu kalau wine yang ia minum telah dicampur sesuatu.
"Sialan!" Max memukul kemudi. Membuka dua kancing atas kemejanya.
Tubuh Max semakin panas. Dan ini adalah berita buruk.
---
Elena di bawa oleh orang-orang yang entah siapa.
Di bawa entah ke mana?
Yang Elena tahu, saat ini ia berada di ketinggian ribuan kaki di atas tanah. Terbang bersama burung besi.
---
Elena melihat pemandangan di luar jendela mobil.
Setelah turun dari pesawat. Elena kembali di bawa dengan mobil.
Entah di mana. Elena merasa tempat ini sangat asing.
Ada tiga orang di dalam mobil, selain Elena. Dua di depan dan satu di sebelah Elena.
Diam-diam Elena membuka ikatan tali di tangannya.
Butuh waktu cukup lama. Elena berhasil.
Melihat orang yang duduk di sebelahnya lengah. Elena menggunakan tali tadi untuk menjerat leher orang itu.
Mobil sedikit oleng. Elena bergerak cepat membuka pintu mobil. Beruntung tidak dikunci.
Berguling di jalanan. Elena tidak sempat merasakan betapa sakitnya melompat saat mobil melaju.
Segera berdiri dan lari menghindar. Pergi. Sejauh mungkin.
---
Elena memegangi lengan atas. Ada darah mengucur sampai ke jari-jarinya.