Bagian 27

2.1K 141 7
                                    

Bosan

Kata itu yang ada pikiran gadis mungil bernama Natasya. Pasalnya sekarang adalah pelajaran biologi, dan sang guru hanya menjelaskan di depan tentang nama-nama ilmiah yang Natasya tidak ketahui itu apa.

Malah penjelasan di depan membuatnya mengantuk seperti dongeng sebelum tidur, tapi jika ia tidur bisa dihukum di depan, kan malu. Iya kan malu?

Biasanya juga malu-maluin

Natasya menoleh ke kanan dan ke kiri, ternyata teman-temannya juga sama sepertinya, mengantuk.

Kemudian, dia melihat deretan paling belakang tempat para siswa laki-laki duduk.

Deg!

Mata mereka bertemu. Tidak ada yang mengalihkan pandangan mereka. Hingga beberapa detik kemudian cowok itu tersenyum kepada Natasya.

Tiba-tiba ia teringat kejadian kemarin sore yang tidak akan ia lupakan seumur hidupnya.

Seorang Fero yang dingin membiarkannya memeluk pinggang miliknya dengan sukarela, bahkan saat mereka sampai rumah gadis itu Fero tersenyum tipis dan berkata 'cepat sembuh' sambil mengacak rambut Natasya.

Singkat dan terdengar biasa, namun membuat gadis itu tidak kuat menahan rasa bahagianya sampai berteriak keras setelah cowok itu pulang dari rumahnya.

"Woi, liatin apa sih lo?" tanya Anna penasaran melihat teman sebangkunya menoleh ke belakang cukup lama.

Lamunan Natasya tentang kemarin sore buyar.

Anna pun mengikuti arah pandang Natasya.

"Lo lagi liat-liatan sama Fero, Nat?" tanya Anna penasaran. "Ciee, ada something beneran kalian?"

Karena, memang ada rumor tentang kedekatan mereka tapi sikap dingin dan cuek Fero selalu membuat rumor itu seperti tidak nyata.

"Hah? Ng—nggak tuh." Natasya kembali menatap ke depan.

Degup jantung Natasya tak karuan melihat senyuman Fero tadi.

Astaga kenapa Fero jadi lebih tampan ketika senyum.

"Masa? Lah tadi buktinya Fero liatin lo sambil senyum gitu, langka banget loh itu."

"Tadi Fero beneran senyum kan? Iya kan?" tanya Natasya menyakinkan.

Anna mengangguk, membuat teman sebangkunya girang sambil senyum-senyum nggak jelas.

"Ih, lo kenapa sih? Kalian beneran ada something ya?"

"Nggak sih, tapi gue ngerasa perlakuan dia ke gue mulai berubah."

"Jangan-jangan dia mulai ada rasa sama lo?"

"Nah makanya, secara kan hampir tiap hari gue ngintilin dia."

"Kampret, sadar juga lo ngintilin dia mulu."

Natasya nyengir tanpa dosa.

"Udah ah, dengerin guru sana," suruh Natasya pada Anna.

"Ye, lo mau lirik-lirikan lagi kan sama Fero."

"Tau aja lo, hehe."

Natasya menoleh ke belakang dan tepat sekali tatapan mereka bertemu, ternyata sedari tadi Fero menatap gadis itu.

"Bosen," ucap Natasya pada Fero, tapi ucapannya sangat lirih seperti bisikan.

Fero yang mengetahui ucapan Natasya pun menjawab, "belajar yang bener."

"Lo juga, ngapain liatin gue?"

"Menarik." Jawaban Fero yang singkat tersebut membuat gadis dengan rambut dicepol itu tersenyum malu-malu kambing.

STRANGE GIRL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang