Bagian 33

2.3K 151 8
                                    

Menemani malam minggu kalian, hehe.

Lama nggak update ya? Memang.
Lagi badmood, lumayan banyak yang baca tapi yang VOTE dan KOMEN tidak ada seperempatnya😭

Kalau bagus ya di vote kalau ada kekurangan monggo di komen. Tidak ada yang melarang kalian kok😊

Gini aja, jika BAGIAN INI tembus 25 VOTE dan 20 KOMEN. Aku bakalan UPDATE SECEPATNYA!!!

HAPPY READING GUYS!

👑👑👑

Cahaya mentari pagi menembus jendela kamar milik Natasya yang berada di lantai dua, membuat gadis itu menyipitkan matanya karena silau.

Natasya meregangkan badannya dengan mata masih mengantuk.

"Natasya! Anak kebo bangun, hei!" teriakan seorang ibu paruh baya malah membuat Natasya menguap lebar.

"Kalau gue anak kebo, berarti Mama juga kebo dong," gumam Natasya sambil beranjak dari tidurnya.

"Bangun! Hari ini kan masih ujian!" teriak Mona lagi sambil menggedor pintu kamar anak gadisnya.

Natasya membulatkan matanya. "Lah iya? Hari terakhir kan? Yahaaaaa."

"Kalau udah bangun cepet mandi, malah teriak-teriak. Memang ini hutan?" tanya Mona di luar kamar.

"Ck, ngaca dong, Ma!" sahut Natasya.

"Apa kamu bilang!?"

"Mama cantik!"

"Kalau itu sih Mama udah tau!"

"Dih malah jadi ge'er si Mama."

Sifat kegeeran Natasya ternyata menurun dari sang Ibunda tercinta.

🐭🐭🐭

"Assalamualaikum, Bang." Natasya menyalimi tangan Zen yang mengantarnya ke sekolah hari ini.

"Waalaikumsalam, tumben girang banget."

"Iya dong, kan hari ini terakhir ujian, yahaaaa!!!" teriak Natasya sambil mengepalkan tangannya ke atas dan sedang berdiri di samping motor Zen.

Zen yang merasa malu melihat adiknya berteriak pun menunduk ke bawah.

"Ngape lo, Bang? Ada yang mau nembak lo apa gimana?" tanya Natasya heran melihat Zen menyembunyikan wajahnya ke bawah.

"Lo nggak liat noh pada ngeliatin waktu lo teriak tadi?" tanya Zen kesal.

Ia merasa malu melihat tingkah laku adiknya yang membuat para siswa yang akan memasuki gerbang sekolah menatapnya heran.

"Udah biasa," jawab Natasya enteng.

Zen menggeleng kan kepalanya. "Naudzubillah gue punya adek kayak lo."

"Naudzubillah gue punya Abang kayak lo."

"Bodo ah, gue balik." Dengan wajah kesal Zen bersiap menyalakan mesin motornya.

"Ati-ati, Bang. Kalau ada truk ke tengah ya," pesan Natasya.

"Bego, mati gue ntar."

"Alhamdulillah."

"Mau mati lo ya?!"

Sebelum Zen mengamuk padanya, Natasya segera berlari memasuki sekolah sebelum itu tak lupa ia menjulurkan lidahnya pada sang Abang tergubluk.

STRANGE GIRL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang