Happy Reading
Jangan lupa tinggalkan jejak
"BANGUN!"
Perlahan Jisoo bangun dari tidurnya tapi Jisoo tidur diatas lantai. Jisoo tertidur dilantai karena sewaktu Suho memarahi nya tadi malam, tiba-tiba saja kepala nya pusing dan pingsan.
Jisoo berharap ada orang yang masuk ke kamar nya dan memindahkan tubuhnya yang sudah lemah itu keatas ranjang. Tapi Jisoo sadar posisinya dirumah ini tidak seberharga itu.
"Mom apa itu dirimu?" tanya Jisoo.
Irene hanya diam sambil melipatkan kedua tangannya dan tak lupa kedua matanya menatap tajam pada Jisoo.
"Isoo... nie..." panggil Lisa yang berada dibelakang tubuh Irene.
Saat itu juga cairan bening itu keluar begitu saja dari mata Jisoo. Jisoo sangat merindukan adiknya itu dan setelah satu minggu lebih ia baru bisa mendengar suara Lisa dengan jelas.
"Hiks... Lisa hiks... kemarilah hiks..." ucap Jisoo yang masih diam diatas lantai.
Lisa berjalan pelan lalu sedikit berlari untuk memeluk tubuh Jisoo. Jisoo memeluk erat tubuh Lisa. Sangat erat.
"Isoo... nie... emam..." ucap Lisa saat merasakan suhu tubuh Jisoo yang panas.
Irene yang mendengar itu langsung menarik paksa tubuh mungil Lisa agar menjauh dari Jisoo.
"Mom... au... Isoo... nie..." ucap Lisa lalu sedikit berontak saat Irene menarik paksa tubuh nya.
"Lisa jangan dekat-dekat dengan dia, nanti Lisa sakit bagaimana." ucap Irene lembut.
Jisoo hanya bisa diam sambil menangis saat Irene menarik paksa Lisa dari pelukan nya. Hati Jisoo sakit saat mendengar ucapan Irene, seolah-olah Jisoo adalah virus yang harus dijauhi.
"Kita ketemu Daddy aja ya." usul Irene dan dijawab anggukan oleh Lisa.
"Pengurus mu sebentar lagi akan datang dan suruh dia mengemasi barang-barang mu karena nanti siang aku dan Suho akan membawa mu ke panti asuhan." ucap Irene.
Irene pergi sambil mengendong tubuh mungil Lisa tapi mata Lisa masih setia menatap Jisoo yang mulai terisak kuat.
Jisoo memukul lantai beberapa kali. Kenapa ini harus terjadi padanya. Kenapa mereka telah tidak bisa menerima kekurangan Jisoo. Apa Jisoo sangat membuat mereka malu karena kondisi nya.
Tapi bagaimana pun Jisoo tetap anak mereka dan tidak seharusnya mereka memperlakukan Jisoo seperti itu.
Jisoo perlahan berusaha duduk diatas ranjang nya. Setelah duduk diatas ranjang nya, Jisoo memangang kepala nya yang terasa sakit bahkan Jisoo sempat memukul kepala nya beberapa kali.
Sampai akhirnya ahjumma datang dan memberhentikan aksi Jisoo yang memukul kepala nya sendiri.
Jisoo kembali menangis saat ahjumma memang kedua tangannya. Ahjumma itu hanya bisa menatap sendu melihat kondisi Jisoo yang sejak lahir ia lah yang merawat.
"Jangan sakiti dirimu sendiri nona." ucap ahjumma.
Jisoo tidak menanggapi ucapan ahjumma itu, ia menangis tiada henti sampai akhirnya nafas nya sesak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mian Eonnie [END]
Random[END] "Maaf sudah membuat kalian malu memiliki eonnie seperti ku." Js Cacian dan hinaan diterima nya sejak lahir baik dari keluarga ataupun orang lain hanya karena ia memiliki suatu kekurangan. Awalnya ketiga adiknya bisa menerima kekurangan diriny...