[EPILOG]

10.9K 904 51
                                    

Happy Reading

Jangan lupa tinggalkan jejak

Seorang gadis cantik tersenyum manis menatap pantai dimalam hari. Gadis itu sedang menikmati waktu bersama keluarga nya dengan cara berlibur di sebuah pulau.

Gadis itu tidak menyangka diri nya akan merasakan apa yang sekarang ia rasakan. Rasa benci yang dulu pernah muncul hilang seketika saat melihat perubahan sikap keluarga nya.

Jika dulu hanya tangisan yang menemani nya tapi sekarang tangisan itu jarang muncul dan digantikan kebahagiaan.

Gadis cantik itu mengusap lengan nya saat angin pantai perlahan menusuk tubuhnya. Gadis itu ingin kembali masuk ke vila keluarga nya itu tapi sesuatu pelukan hangat membuat nya terdiam.

"Sekarang tidak kedinginan lagi kan." ucapkan lembut.

"Masih Mom." jawab gadis itu lalu menundukkan kepala nya.

"Apa Jisoo masih takut sama Mommy?" tanya Irene pada anak sulung nya itu.

"Jisoo tidak takut sama Mommy hanya saja Jisoo masih canggung untuk menerima semua ini Mom. Jisoo canggung untuk menerima kasih sayang yang Mommy dan Daddy berikan." jelas Jisoo.

Irene membawa wajah cantik anaknya ini agar menatap pada nya.

"Tidak perlu canggung sayang dan kamu harus terbiasa dengan kasih sayang yang akan Mommy dan Daddy berikan nanti." ucap Irene lalu memeluk tubuh Jisoo.

Tangan Jisoo perlahan bergerak membalas pelukan Irene dan itu membuat Irene tersenyum bahagia.

"Sekarang kita masuk ya." ajak Irene.

"Mom..."

"Ya sayang ada apa?" tanya Irene pada Jisoo.

"Jisoo ingin tidur dengan Mommy." ucap Jisoo pelan.

"Baiklah sayang nya Mommy." ucap Irene lalu mengecup pipi Jisoo.

Irene pun membawa Jisoo untuk masuk dan menuju kamar tapi langkah Jisoo terhenti saat melewati ruang tengah.

"Ada apa sayang? tanya Irene saat Jisoo yang berhenti melangkah kaki nya.

"Mereka tidur disofa?" tanya Jisoo saat melihat Suho, Jennie, Rose dan Lisa yang tertidur diatas sofa.

"Mommy sudah mencoba untuk membangunkan mereka dan menyuruh untuk tidur dikamar tapi tidak ada hasil nya." jelas Irene.

Jisoo perlahan mendekati Suho lalu menepuk pelan pipi Suho.

"Daddy bangun." ucap Jisoo tapi Suho tak kunjung bangun.

Sampai akhirnya Jisoo mendapatkan ide untuk membangun Suho dari tidur nya.

"Daddy bangun hiks... kepala Jisoo sakit hiks..." akting Jisoo sambil menangis dan memang kepala nya.

Suho langsung bangun dari tidur nya saat mendengar tangisan Jisoo bahkan Irene juga ikut panik saat mendengar Jisoo menangis dan langsung mendekati anak sulung nya itu.

"Apa yang sakit sayang? Kita kerumah sakit sekarang biar Daddy gendong." ucap Suho lalu ingin mendendong Jisoo.

Jisoo bangkit dari posisi nya dan bersembunyi dibelakang tubuh Irene yang Suho bahkan Irene bingung.

"Jisoo bohong Dad, Kepala Jisoo ngak sakit. Jisoo ingin Daddy bangun dan pindah ke kamar tapi Daddy ngak bangun bangun." jelas Jisoo yang masih berada dibelakang tubuh Irene.

Suho menatap Jisoo yang membuat mata Jisoo memerah pertanda menahan tangis nya.

"Mom... Jisoo takut..." lirih Jisoo lalu memeluk tubuh Irene dari belakang.

Irene yang mendengar lirihan Jisoo pun langsung menatap tajam Suho yang membuat Suho langsung memalingkan pandangan nya dan membangunkan ketiga putri nya untk tidur dikamar.

Irene pun membawa Jisoo menuju kamar. Setibanya dikamar Jisoo berlari kecil dan menghempaskan dirinya diatas ranjang itu. Irene yang melihat tingkah anak sulung nya itu hanya bisa tersenyum manis.

Irene ikut merebahkan dirinya diatas ranjang lalu memeluk tubuh Jisoo dari samping.

"Mommy sangat menyayangi mu." ucap Irene lalu mengecup kening Jisoo beberapa kali.

"Terimakasih sudah mau bertahan selama ini. Terimakasih sudah mau memaafkan dan memberi Mommy kesempatan untuk memperbaiki kesalahan yang Mommy perbuat."

"Mommy akan memperlakukan mu sebagai bayi kecil Mommy." ucap Irene semakin dalam memeluk Jisoo.

Jangan tanya bekeradaan Jisoo lagi karena semenjak menaiki ranjang, Jisoo sudah tertidur. Hari ini cukup mengurus tenaga Jisoo ditambah lagi ia baru saja keluar dari rumah sakit dan Suho langsung membawa keluarga nya itu berlibur disebuah pulau tepat saat Jisoo keluar dari rumah sakit.

Jika kalian sekarang bertanya apa yang Jisoo ingin sekarang maka jawabannya adalah ini.

Jisoo ingin berada ditengah tengah keluarga nya dengan kasih sayang yang mereka berikan.

Tidak ada lagi Jisoo yang menangis setiap malam, tidak ada lagi Jisoo yang berjuang sendirian dan tidak ada lagi yang menghina Jisoo.

Tuhan sudah menjawab semua keinginan Jisoo. Dan sekarang biarkan Jisoo menikmati keinginan nya itu.

Author cuma pandai buat epilog kayak gitu dan maaf membuat kalian kecewa.

Author berencana untuk buat saquel cerita ini tapi ini masih rencana dan bisa berubah kapan pun jadi jangan terlalu berharap 👌

Untuk beberapa hari kedepan mungkin Author ngak bisa update cerita lain nya jadi Author mau minta maaf lagi.

Bagi kalian yg belum follow author dipersilahkan untuk follow dulu, sekali kali bikin author senang kenapa sih.

Dan terakhir author mau ucapin HAPPY BIRTHDAY MAKNAE NYA BLACKPINK, author ngak bisa merangkai kata-kata tapi yg terpenting author selalu berdoa yg terbaik untuk sang maknae dan member lain nya

Byeee semua.

Mian Eonnie [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang