Happy Reading
Jangan lupa tinggalkan jejak
Seoul
"Jisoo tidak mungkin meninggal!!!" teriak Suho."Tapi tuan nona Jisoo sudah meninggal. Nona Jisoo memilih mengakhiri hidup nya setelah tuan dan keluarga memilih meninggalkan nona Jisoo." jelas ahjumma.
Mata Suho memerah saat mendengar penjelasan ahjumma. Suho menyuruh orang kepercayaan nya untuk mengawasi Jisoo setelah bertemu dengan Soya.
Tapi orang kepercayaan Suho tidak bisa menemukan keberadaan Jisoo dan terpaksa Suho harus menemui ahjumma untuk menanyakan dimana keberadaan putri sulung nya itu.
Suho mendapat jawaban yang sangat tidak ia sangka. Putri nya sudah tiada dan itu karena diri nya. Isak tangis pun mulai terdengar.
"Dimana makam putri sulung ku itu?" tanya Suho pada ahjumma.
Ahjumma pun membawa ke sebuah pemakaman dan berdiri di depan makam Jisoo itu. Setelah itu ahjumma memilih pergi meninggalkan Suho yang sudah tersungkur di makam Jisoo.
"Maafkan Daddy hiks..." tangis Suho.
Cukup lama Suho duduk di samping makam Jisoo sampai pandangan terarah pada Irene yang setelah ia telfon tadi.
"Apa apaan ini Suho?" tanya Irene tapi pandangan Irene tertuju pada makam yang tertulis nama anak sulung nya itu.
"Anak ku sudah tiada. Apa kau puas sekarang?" tanya Suho yang masih duduk disamping makan Jisoo.
Irene hanya diam. Untuk pertama kalinya Irene melihat Suho menangis. Perlahan Irene mendekati makam Jisoo dan juga ikut duduk disamping makam Jisoo.
"Maafkan Mommy." ucap Irene.
"Tidak ada gunanya kau minta maaf karena putri ku sudah tiada dan itu karena dirimu!!!" teriak Suho.
Irene memejamkan matanya saat mendengar teriakan Suho yang sangat keras. Cairan bening itu perlahan keluar dari mata Irene.
"Kenapa kau menyalahkan ku!!! Ini semua juga salah mu!!!" marah Irene.
"Kau bilang ini semua salah ku? Jelas-jelas Jisoo meninggal karena dirimu. Jika kau bisa menerima kekurangan Jisoo mungkin ini semua tidak akan terjadi." ucap Jisoo.
"Kenapa kau menyalahkan ku. Kau juga tidak bisa menerima kekurangan Jisoo sepenuhnya kan. Jadi berhenti menyalahkan ku. Aku juga menyayangi Jisoo sama seperti aku menyayangi Jennie, Rose dan Lisa tapi dia buta. Itu yang membuat rasa sayang ku padanya tertutup." jelas Irene.
Suho hanya diam setelah mendengar apa yang Irene ucapkan. Suho tidak bisa menyalahkan Irene begitu saja karena dirinya juga bersalah.
Perlahan Suho menghapus air matanya dan berdiri.
"Mau kemana kau Suho?" tanya Irene.
"Aku ingin menemui Soya. Aku ingin menebus kesalahan ku pada Jisoo melalui Soya." jawab Suho lalu pergi meninggalkan Irene yang masih setia duduk disamping makan Jisoo.
"Maafkan Mommy. Mommy hanya bisa menyakiti mu selama ini. Mommy menyesal Jisoo. Tapi itu tidak akan ada gunanya karena kamu sudah tiada sayang. Sekali lagi Mommy minta maaf sayang." ucap Irene yang masih duduk disamping makam putri sulung nya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mian Eonnie [END]
Random[END] "Maaf sudah membuat kalian malu memiliki eonnie seperti ku." Js Cacian dan hinaan diterima nya sejak lahir baik dari keluarga ataupun orang lain hanya karena ia memiliki suatu kekurangan. Awalnya ketiga adiknya bisa menerima kekurangan diriny...