Happy Reading
Jangan lupa tinggalkan jejak
Mata gadis berpipi bakpau itu perlahan mulai terbuka dan yang pertama ia lihat adalah ruangan yang didominasi oleh cat berwarna putih dan tak lama ia mulai mendengar isakan tangis seseorang.
"Lisa." panggil Rose lalu memang kepala yang sedikit pusing.
Lisa yang mendengar suara Rose berlari menuju ke arah Rose dan langsung memeluk tubuh Rose dan menangis dipelukan kembaran nya itu.
"Hiks... Chaeng kenapa hiks... pingsan hiks... Lisa takut hiks..." tangis Lisa.
"Lisa kamu tahu kan kalau aku ini takut dengan darah, saat melihat darah Jennie eonnie tadi kepala ku mendadak pusing dan aku pingsan." jelas Rose.
Lisa masih setia memeluk tubuh Rose tapi Lisa berlari ke arah Irene saat melihat Irene masuk keruangan Rose diikuti oleh Suho.
Irene mengusap-usap pelan bahu Lisa yang bergerak hebat. Dari mereka berempat, Lisa lah yang paling tidak tega melihat orang yang ia sayangi terluka sedikit pun.
Sedangkan Suho berjalan kearah ranjang Rose.
"Bagaimana keadaan Jennie eonnie Dad?" tanya Rose.
Suho tersenyum singkat pada Rose, tapi Rose tahu senyuman itu palsu.
"Eonnie mu baik-baik saja." ucap Suho.
"Daddy jangan bohong!!! Katakan pada ku bagaimana kondisi Jennie eonnie!!!" teriak Rose.
Irene membawa Lisa keluar dari ruangan Rose dan memilih duduk di bangku besi di lorong rumah sakit itu.
Sedangkan didalam ruangan Rose, Rose mulai menangis saat Suho tak kunjung memberitahu kondisi Jennie padanya.
Rose turun dari ranjang rumah sakit itu dan berniat ingin keluar dan menuju ruangan Jennie tapi belum beberapa langkah berjalan, Rose jatuh.
Suho membantu Rose untuk duduk disofa dan memeluk tubuh anaknya itu.
"Eonnie mu kekurangan banyak darah tapi itu sudah berlalu dan sekarang kita hanya menunggu eonnie mu sadar dari masa kritis nya." jelas Suho.
"Hiks... jadi hiks... eonnie belum sadar hiks..." tangis Rose.
Seketika Rose semakin menangis saat Suho mengangguk kepala. Rose menangis sambil memeluk dada bidak Suho yang memeluk tubuhnya sekarang.
"Hiks... aku mau hiks... melihat Jennie eonnie hiks..."
Rose menuju ruangan Jennie dibantu dengan Suho. Rose berdiri didepan sebuah kaca besar yang mana ia bisa melihat Jennie.
Rose menggigit bibir bawahnya agar air matanya tak keluar karena Lisa berada didekat nya.
"Hiks... eonnie hiks... eonnie hiks..." tangis Lisa.
Dari kaca pembatas itu, mereka bisa melihat Jennie dengan wajah pucat nya tertidur lemah dengan perban yang membalut kepala dan beberapa selang darah yang masuk ke dalam tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mian Eonnie [END]
Random[END] "Maaf sudah membuat kalian malu memiliki eonnie seperti ku." Js Cacian dan hinaan diterima nya sejak lahir baik dari keluarga ataupun orang lain hanya karena ia memiliki suatu kekurangan. Awalnya ketiga adiknya bisa menerima kekurangan diriny...