11

8.2K 1K 60
                                    

Happy Reading

Jangan lupa tinggalkan jejak

"Busan." ucap sang dokter pada ahjumma.

"Apa tidak ada rumah sakit dengan pengobatan sedikit terjangkau di Seoul ini dokter."

"Kalau di Seoul, rumah sakit ini lah dengan pengobatan kanker darah paling murah. Jika kau mau melanjutkan kemoterapi Jisoo di Busan maka aku akan menyiapkan surat rujukan nya." jelas dokter itu.

Ahjumma menghembuskan nafas pelan. Jika Jisoo melanjutkan pengobatan nya di Busan tentu itu akan membutuhkan biaya yang lebih besar. Mereka butuh biaya untuk tempat tinggal, transportasi, dan banyak hal lain nya.

Uang hasil menjual rumah mewah Suho hanya ahjumma gunakan untuk pengobatan Jisoo dan biaya lainnya ahjumma menggunakan uang nya sendiri.

"Baiklah nona Jisoo akan melanjutkan kemoterapi nya di Busan." jawab ahjumma.

"Kalau begitu tunggu disini sebentar, aku akan mengambilkan surat rujukan nya dulu." ucap dokter lalu keluar dari ruangan nya.

*****
Ahjumma perlahan memasuki kamar Jisoo tanpa mengeluarkan sedikit pun karena ahjumma takut membuat Jisoo bangun dari tidur nya.

Jisoo baru bisa tertidur pada pukul lima pagi karena semalaman Jisoo menahan rasa sakit disekujur tubuhnya yang merupakan efek samping dari pengobatan penyakit yang ia derita.

"Ahjumma akan melakukan yang terbaik untuk mu nona." ucap ahjumma lalu memegang tangan Jisoo dan mengecup nya singkat.

Setelah mengecup tangan Jisoo, ahjumma hanya diam memperhatikan betapa nyeyak nya  tidur Jisoo. Wajah cantik nya terlihat damai dalam tidurnya.

Ahjumma berdecah pelan saat mengingat bagaimana kejam nya keluarga Jisoo pada nya. Bagaimana benci Suho dan Irene pada anak sulung mereka dan bagaimana malu nya ketiga adik Jisoo yang malu memiliki eonnie seperti diri nya.

Tapi ahjumma sedikit bersyukur ketika Suho dan keluarga nya memutuskan untuk pergi meninggalkan Jisoo. Setidaknya tidak ada orang yang akan menyakiti fisik ataupun hati Jisoo lagi.

Tapi ada satu hal yang ahjumma takut. Ahjumma takut Jisoo membenci keluarga nya sendiri. Walaupun Jisoo mengucapkan tidak membenci keluarga nya tapi apa yang dilakukan Jisoo membuktikan kalau Jisoo sudah mulai membenci keluarga nya.

"Nona sudah bangun." ucap ahjumma saat perlahan mata indah Jisoo terbuka.

"Panggil Jisoo dengan nama Jisoo ahjumma dan jangan menggunakan kata nona lagi."

Ahjumma hanya mengagguk paham lalu membantu Jisoo yang ingin ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Jisoo kembali duduk diatas ranjang nya dengan wajah yang jauh lebih segar dan ahjumma langsung menuju dapur untuk membuatkan makanan untuk Jisoo.

Tak butuh waktu lama bagi ahjumma untuk membuat kan makanan untuk Jisoo. Jisoo perlahan membuka mulut nya saat ahjumma menyuapi dirinya.

Tapi baru tiga kali ahjumma menyuapi Jisoo, ia sudah tidak nafsu makan bahwa terlihat Jisoo yang ingin memuntahkan makanan.

Mian Eonnie [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang