Happy Reading
Jangan lupa tinggalkan jejak
"KAU AKU PECAT!!!"
"PERCUMA MEMILIKI WAJAH CANTIK TAPI TIDAK BISA APA-APA!!!"
"DASAR MANUSIA TIDAK BERGUNA!!!"
Jisoo keluar dari restoran itu dengan air mata yang tidak dapat dibendung lagi. Sudah beberapa hari Jisoo menjadi pelayan direstoran itu tapi ia selalu dimarahin oleh bos nya karena tidak bisa melayani pelanggan dengan baik.
Jisoo tidak bisa membaca ataupun menulis dan itu yang membuat bos nya marah besar.
Jisoo memilih untuk pulang kerumah dengan wajah yang ditekuk. Tak berselang lama tangisan Jisoo terdengar.
"Hiks... kenapa hiks... ini harus terjadi pada ku hiks... apa aku tidak berhak hiks... bahagia hiks... apa salah ku pada mu Tuhan hiks... hingga Kau tidak pernah hiks... membiarkan ku hidup bahagia hiks..."
Jisoo menangis sambil duduk ditepi jalan itu. Jika keluarga Jisoo berada disamping nya mungkin Jisoo tidak akan terpuruk seperti ini. Tapi Jisoo kembali menepis ingatan nya tentang keluarga nya.
Bagi Jisoo, mengingat mereka hanya membuat nya semakin terpuruk dan hancur jadi Jisoo memilih untuk melupakan mereka.
Yang terpenting bagi Jisoo sekarang adalah kesembuhan dari penyakit nya. Jisoo tahu penyakit yang bersarang ditubuh nya tidak mungkin bisa hilang dengan cara yang mudah tapi setidaknya Jisoo berusaha agar bisa sembuh dari penyakit mematikan itu.
"Nona kau dari mana saja?" tanya ahjumma saat Jisoo kembali.
Ahjumma terlihat sangat khawatir melihat Jisoo sekarang. Wajah yang pucat, mata yang sembab dan rambut yang acak-acakan sudah cukup menggambarkan bagaimana kondisi Jisoo sekarang.
"Ahjumma bantu ke kamar ya." ucap ahjumma.
Jisoo hanya diam tak berniat ingin menjawab ucapan ahjumma. Pandangan Jisoo kosong dengan air mata yang tak berhenti mengalir dari mata nya.
"Apa ahjumma sudah melakukan apa yang aku suruh tadi?" tanya Jisoo sambil merebahkan dirinya diatas ranjang.
Ahjumma mengagguk kepala nya lalu mendekati Jisoo yang sudah merebahkan dirinya diatas ranjang lalu ahjumma mengusap usap kening Jisoo.
"Ahjumma mohon jangan benci mereka."
"Kenapa ahjumma bicara seperti itu." ucap Jisoo.
"Menurut ahjumma, nona tidak mungkin menyuruh ahjumma membuang semua foto keluarga nona. Nona tidak mungkin seperti itu jika nona tidak membenci mereka." jelas ahjumma.
"Untuk sekarang ini Jisoo tidak membenci mereka ahjumma tapi untuk kedepannya Jisoo tidak tahu. Jisoo menyuruh ahjumma untuk membuang semua foto mereka supaya Jisoo tidak mengingat mereka yang sama sekali tidak menginginkan kehadiran Jisoo."
"Apa ahjumma tahu saat Mommy bilang kalau Jisoo adalah kesalahan terbesar mereka. Saat Daddy bilang kalau Jisoo bukan anaknya. Saat Jennie bilang kalau dia malu memiliki eonnie seperti Jisoo. Saat Rose bersikap kasar pada Jisoo. Saat Lisa yang menginginkan Jisoo pergi dari keluarga mereka. Sungguh hati Jisoo hancur sehancur-hancur nya ahjumma, Jisoo butuh dukungan mereka bukan hinaan dan cacian. Jika Jisoo melihat foto mereka pasti Jisoo akan mengingat apa yang mereka lakukan pada Jisoo selama ini." jelas Jisoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mian Eonnie [END]
Random[END] "Maaf sudah membuat kalian malu memiliki eonnie seperti ku." Js Cacian dan hinaan diterima nya sejak lahir baik dari keluarga ataupun orang lain hanya karena ia memiliki suatu kekurangan. Awalnya ketiga adiknya bisa menerima kekurangan diriny...