TGS|19

2.4K 271 11
                                    

Vote=Penyemangatku, garis keras aku.

So 15 vote for next, lagi.

Follow, sebenernya untuk mengetahui info lebih lanjut, semisal aku lg pengen hiatus lagi atau punya problem lain yg mengharuskan aku ngga up.

Terima kasih.

Hari ini menurut Dina adalah hari teribet, terngantuk dan ter-mager. Seharusnya sih dia masih setia bergelung didalam selimutnya. Bukannya sudah wangi, bersih dan berpakaian rapi seperti ini. Katanya mau mantai kok bajunya seperti mau kondangan. Aneh sekali.

Bayangkan saja, kemarin keluarga kecilnya benar-benar sukses membuatnya kelelahan, tidak hanya mengadakan acara BBQ-an, mereka juga membuat game kecil-kecilan seperti bermain ludo hingga menjelang 2 dini hari. Bahkan Dina tidak diperbolehkan tidur duluan.

Aturan macam apa itu!

Dina sebenarnya ingin kesal, tetapi mengingat keluarganya melakukan itu demi dia, kenapa Dina malah tidak menghormatinya. Okay, Dina jujur menikmatinya, tetapi kalau sudah direncanakan sehabis acara itu Dina tidak mendapatkan jatah tidur lama. Dina jadi kesal beneran sekarang.

"Na! Itu lho, karpetnya dibawa. Kamu memang mau, duduk dipasiran. Bajumu bisa kotor nanti," cerocos Inu.

Tarik napas, buang, Dina melakukannya, kesabaran Dina memang suka diuji sama sepupu ngeselinnya ini.

Dina mendongkak, memerhatikan Inu yang wajahnya penuh dengan peluh keringat. Saudara Dina itu, sedari tadi tidak berhenti-henti memasukan barang-barang ke dalam bagasi mobil.

"Dan sebenarnya, kita ke pantai itu buat apa kalau tujuannya ngga menikmati pasir sekaligus airnya?" tanya Dina sarkatis, Inu melambai tidak peduli.

"Bukan itu tujuan utamanya," kata Inu akhirnya, sebelum benar-benar melangkah ke arah mobil yang sudah terparkir di depan rumah sana.

Dina mengedik, merasa masa bodoh. Yang saat ini Dina butuhkan adalah tidur panjang. Bukannya malah dipaksa bangun pagi untuk pergi ke pantai. Tidak ada angin, tidak ada badai. Biasanya keluarga Dina ini ngga pernah berbuat hal yang berlebihan.

"Bang Ibnu ngga ikut Ma?" tanya Dina penasaran, saat ini Dina berada didalam mobil yang di kendarai Inu, mobil dengan kursi duduk empat ini hanya terisi tiga orang saja didalamnya, termasuk Dina dan Mamanya. Krisna, Damar dan Bapa'e ada dimobil yang berbeda sebenarnya.

Mama Dina menoleh, "Katanya sih mau nyusul, memang dia ngga ngabarin kamu duluan?"

Dina menggeleng, "Ngga kok," jawabnya langsung.

"Tenang aja, semuanya nanti pada datang kok," ujar Inu ikut menimbrug, matanya melirik kaca mobil didepannya. Pandangannya langsung tertuju pada Dina.

Lagi-lagi Dina dibuat penasaran dengan perkataan Inu itu. Dia seolah sedang merahasiakan sesuatu, atau mungkin bukan cuman dia. Dina melirik Mamanya yang tampak santai menikmati semilir angin dari luar mobil yang kacanya sengaja dibuka.

"Ma, kalian ngga merahasiakan atau merencanakan sesuatu kan," tanya Dina curiga.

Mendengar itu, serempak Inu dan Mamanya menoleh,  kemudian menjawab, "Ngga!" Secara bebarengan.

Trio Get, SheTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang