07.

752 108 60
                                    


***

"Jen, tante cantik itu siapa sih?"

"Beneran kakak kelas kamu?,"

Pertanyaan yang keluar dari mulut Ayahnya Anna barusan membuat Jeno terkejut.

Terkejut karena kemunculan ayahnya Anna yang tiba-tiba ke kamarnya.

"Yaampun! Kaget! Bilang kek kalau mau masuk ke kamar! Ketok pintu barangkali!" Jeno mendengus sebal,

Ayahnya Anna menatap tajam Jeno, nyali Jeno menciut.

"Ehehehe, ga deng.. maap!"

"Dari mana kamu? Jam segini baru pulang?" tanya ayahnya Anna penuh selidik,

"Eh? Itu tadi biasa sama temen-temen," jawab Jeno yakin.

"Tapi sampai lupa waktu?,"

"Yaelah! Ini baru ja--"

"Bukan masalah sekarang jam berapa Jeno! Tapi kamu tau kan? kalau misalnya kayak tadi kamu ulangi.. nanti kalau Anna sendirian gimana? Pas a--"

"Iya! Jeno janji! Gak bakal ulangi lagi deh! Suwerrrr!!"

"Maaf ya tadi Jeno nggak ijin.. please jangan bilang mama.. yaya? Please..." Jeno memohon dengan wajah imut yang sengaja dibuat-buat.

Ayah Anna menghela nafas panjang,

"Oke, bakal dimaafin.."

Jeno merasa lega sekarang,

"Tapi.. "

Raut wajah Jeno mendadak berubah sedikit masam,

"Tapi?" tanya Jeno mengulang kalimat ayahnya Anna.

"Kamu... harus kasih tau siapa tante cantik," final ayah Anna.

Jeno sedikit terkejut, pertanyaan itu lagi! Kenapa harus bertanya lagi? Bukannya Jeno sudah memberitaunya?

"Yakan udah Jeno bilang.. itu kakak kelas Jeno!" Jeno berbicara dengan nada yakin.

"Yakin?" tanya ayah Anna sambil menatap Jeno penuh selidik, sampai Jeno tak berani berkutik.

Jeno merasa risih dengan tatapan ayahnya Anna.

"Iyalah! Udah jangan liatin mulu,"

"Ketemu dimana kalian kemaren?" tanya ayah Anna dengan santai.

Mampus.

Jeno harus mengatakan apa? Mungkin Anna sudah megatakan sesuatu?

Jeno berfikir sebentar, menyesuaikan dengan kejadian kemarin, Anna sempat di kepang kan? Mana mungkin nanti Jeno bilang ketemu di jalan!

"Ah iya.. kemaren ketemu di mini market, karena dia udah belanja makanya aku titip Anna dulu, terus ka--"

"Tapi tadi Anna nunjuk tempatnya langsung Jen.. dan itu jelas bukan mini market, tapi.. kedai yang tutup"

Wow, Anna tadi kesana lagi???!

"Iya, habis dari mini market.. Anna aku ajak kesana sama kakak kelas aku,"

"Sebagai ucapan rasa terima kasih..aku traktir dia ice cream,"

Jeno memuji dirinya sendiri dalam hati, benar-benar pandai berbohong dalam keadaan darurat seperti ini!

Terlihat raut wajah ayahnya Anna yang kurang puas dengan penjelasan Jeno barusan,

"Masa sih? Anna bilang dia ketemu sama dia di kedai itu, dia sendiri yang nunjuk tempatnya Jen!" Ayah Anna memijit pelipisnya pelan, entah hanya karena rasa penasrannya dan penjelasan Jeno membuatnya mendadak pusing.

[2] Back, Again?! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang