26.

484 97 38
                                    


***

Jiho memandangi Arin dan Jeno secara bergantian, menahan senyumnya.

"Jeno kenal Arin?" Tanya Jiho.

Jeno seketika merasakan kegugupan.

"Kenal lo Jen? Kok nggak bilang-bilang? Kalau lo kenal cewek cakep?" Jaemin merangkul pundak Jeno.

"Kenal?" Ulang Jiho.

"Ohhhh... ANNA TAU NIH! PASTI KALIAN PACARAN YA? MAKANYA OM JENO KENAL SAMA KAK ARIN YANG CANTIK INI?" Ucap Anna tiba-tiba tersenyum senang.

Jiho menyipitkan matanya, Arin tampak terkejut begitupun Jeno.

"Beneran?" Haechan dan Jaemin bertanya dengan kompaknya.

Apa ini?

"Ah—itu...." Jeno bingung juga harus menjelaskan dari mana.

"Gini kak, waktu Arin jadi kasir... tiba-tiba ada cowok linglung, balik lagi masuk ke dalem nanyain dimana ponakannya" bukan Jeno yang menjelaskan melainkan Arin.

Jeno memelototkan matanya, apa tadi katanya? Linglung?

"Eh?" Jiho belum sepenuhnya paham.

"Dan, Adik manis ini yang di cari.." kata Arin yang melihat Anna tengah menatapnya, Arin ingat jelas siapa bocah itu.

"Oh? Jadi kakak ini yang waktu itu?" Tanya Anna yang mulai ingat akan Arin.

"Anna kan waktu itu ngomong kalau mau beli ice cream kan? Tapi sayang banget om kamu ini nggak denger kan?" Arin tersenyum sambil melirik Jeno sekilas.

"Iya, terus Anna pergi sendirian" sahut Anna.

"Makasih ya kak, udah kasih tau om Jeno yang bandel ini! Emang kok om Jeno itu kal— mmphhtt" sebelum melanjutkan kalimatnya Jeno terburu-buru menghampiri Anna dan membekap mulutnya.

"Jeno!"

"Iya kak Jiho, maaf habisnya Anna sih!" Jeno merasa sedikit lega, karena Anna tidak melanjutkan bicaranya lagi meskipun mungkin saja jadi merajuk sekarang.

"Anna kan bicara bener" gumam Arin.

Sampai di sini Jiho paham, bagaimana Jeno dan Arin bertemu.

Karena di hari yang sama pula Jiho juga bertemu dengan Anna.

"Manis, tapi aku belum paham nih... bisa ceritain ulang ke aku?" Goda Haechan sambil mengedipkan satu matanya terhadap Arin.

"Paan si lo? Cantik, aku juga belum paham.. " Jaemin menunjukkan cengiran lebarnya.

"Gu—"

"Udah-udah! rin tolong taroh belanjaan kakak ke belakang dulu ya?" Jiho lebih dulu berbicara sebelum terjadi keributan.

Arin menganggukan kepalanya, "iya kak"

"Biar saya bantu"

Arin terdiam saat seorang lelaki mengambil keresek hitam yang di bawanya.

[2] Back, Again?! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang