25.

493 93 43
                                    


***

"Kak Jiho?" Panggil Arin yang siang itu tiba-tiba muncul di kedai masih lengkap dengan seragam sekolahnya.

"Eh? Arin?" Jiho membalikkan badannya dan mendapati Arin tengah tersenyum lebar ke arahnya.

"Loh? Astaga!" Jiho lupa, seharusnya jiho memberikan cadangan kunci rumah kepada Arin.

"Maaf ya rin, tadi kakak nggak kasih kunci cadangan buat kamu" Jiho merasa bersalah pada Arin, pastinya gadis itu langsung menuju kemari tadi.

"Eh?"

"Kamu tau kakak-kakak kerjanya disini?" Jiho kebingungan, seingatnya dirinya tak memberitau Arin, mengingat baru tadi pagi mereka berdua bertemu dan tidak ada banyak waktu untuk mengobrol banyak.

"Ah, iya kak... soalnya kan dulunya Arin pernah kerja di minimarket samping kedai" Arin menunjukkan cengirannya.

Mata Jiho membulat sempurna, "SUMPAH DEMI APA?? KAK JIHO KOK NGGAK TAU?"

Arin tertawa, "karena waktu itu kita nggak saling kenal kak, dan Arin masih hapal bener sama kak Jiho"

"Kak Jiho kan kalau belanja dan ada kembaliannya nggak mau ngambil, katanya suruh buat Arin aja"

Kemudian Jiho tertawa, "masa sih?"

"Iya kak, Arin itu gampang banget hapal sama pembeli minimarket, meskipun cuma dateng sekali dua kali pun" jelas Arin sambil tersenyum.

"Ohhh.. jadi itu sebabnya kamu juga tau kalau kakak ini kerja di sini?"

Arin menganggukkan kepalanya.

"Yaudah, kakak anterin kamu pulang dulu ya? Kasian kamu pasti udah nggak nyaman sama seragam kamu" tanpa menunggu jawaban Arin, Jiho lantas berjalan.

Arin hanya dapat mengekor di belakang Jiho.

"Gaes! Gue pulang dulu sebentar ya, mau anterin Arin ganti baju" kata Jiho begitu sudah dekat dengan sahabat-sahabatnya.

"Iya, jangan lupa makan ya dek Arin" Mina tersenyum manis.

"Iya kak" jawab Arin ikut tersenyum.

"Juy, pinjem kunci mobil" Jiho mendekat ke Yuju dan mengadahkan tangannya.

"Buat apa?" tanya Yuju.

Jiho memutar bola matanya malas, "buat dimakan!"

"Ya menurut situ?"

Yuju menunjukkan cengirannya, "ya maap ibu negara,"

Yuju segera merogoh saku di celananya, "nih"

"Makasih"

"Ati-ati lo bawa mobilnya!" Eunha memperingatkan, "entar kembaran gue kenapa-kenapa mau tanggung jawab lo?" tambahnya lagi.

"Kembaran?" Tanya Jiho.

"Iya, Arin kan kembaran gue!"

[2] Back, Again?! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang