04.

765 97 19
                                    


***


"Kak Jiho, apa kabar?" tanya Jeno sambil mengulurkan tangan ke Jiho,

"Kakak baik Jen, kamu gimana?" balas Jiho sambil menerima uluran tangan Jeno,

"Iya aku juga baik kak, lama kita udah nggak ketemu.." Jeno melepas tautan tangan mereka.

Jiho tertawa,

"Ah, iya udah lama.. terakhir kali kakak liat kamu, kamu masih suka pakek kolor.." Jiho cekikikan diakhir kalimat.

"Kakak suka gitu deh," Jeno berbicara sambil manyun,

Sementara Anna, bocah itu asyik memandangi kedua orang di depannya secara bergantian.

"Beneran ih, sekarang udah gede aja ya kamu.." sahut Jiho sambil terkekeh,

Jeno hanya tertawa, sampai matanya tinggal segaris.

"Kalau kak Jiho masih sama kayak dulu, cuma sekarang makin cantik.."

"Eh, bisa aja kamu.."

Kemudian mereka tertawa bersama, kecuali Anna.

Bocah itu masih asyik menatap mereka dengan pandangan bingung, karena tidak tau arah pembicaraan mereka.

"Jadi, om Jeno kenal tante cantik?" pertanyaan yang lolos dari bibir Anna itu membuat perhatian mereka teralihkan ke bocah itu,

Mereka mungkin lupa jika ada Anna?

"Iya, tante Jiho it--"

Drrtt

Getaran di saku Jeno menghentikan pembicaraannya dengan Anna.

Ponselnya bergetar, ternyata seseorang telah menelefon,

"Hallo?"

"...."

"Iya, ini lagi sama Anna"

"...."

"Ck! Yaudah iya, kita bakal pulang!"

"...."

"Yo"

Pip

Setelah menutup telefon, Jeno segera mendekat ke Anna,

"Kita harus pulang, tadi papa Anna yang telefon katanya udah mau pulang.."

Bocah kecil itu manyun,

"Tapi, Anna masih pengen sama tante cantik!"

"Anna masih mau disini!" Anna berbicara sambil bersedekap.

"Anna.. kita pulang ya.."

"Kapan-kapan kita balik kesini lagi.." Jeno memohon kepada Anna,

"Nggak mau!!"

"An--"

"Kenapa Jen?" tanya Jiho secara tiba-tiba juga ikut mendekat ke Anna, karena seperti yang Jiho pikir bocah itu kelihatan merajuk.

[2] Back, Again?! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang