8. Kelas baru, sahabat baru

122 47 0
                                    

Satu bulan kemudian...

Pagi ini aku sekolah seperti biasa pamit lalu berangkat pagi, yang tidak biasa hanya kini aku sudah kelas 11, seperti tidak menyangka satu tahun serjalan sangat cepat, syukur kelas kami tidak berubah tidak ada yang pindah kelas ataupun tinggal kelas, saat sampai sekolah  kelasku sudah ramai, tempat duduknya masih sama hanya saja ada tempat duduk kosong di belakang tempat dudukku dengan nana, jumlahnya lengkap tidak ada satu murid pun yang tidak hadir.

Bel berbunyi dan jam pelajaran pertama dimulai...

Pak rahmat memasuki kelas beliau guru sejarah, ia lumayan tegas dengan masalah tugas dan kebetulan hari ini ada tugas yang harus dikumpulkan, untunglah aku sudah mengerjakannya.

Aku membuka tas ku dan mencari buku sejarah, namun aku tidak menemukannya, lalu aku memindahkan tasku ke atas meja dan  merogoh tasku sampai aku keluarkan semua isi tasku, dan ternyata aku baru ingat semalam aku memang mengerjakannya, tapi aku lupa menaruh kembali kedalam tas karna sudah terlalu mengantuk.

"Aduh buku ku ketinggalan lagi bagaimana ini" keluh ku pada Nana.

"Hah bukumu ketinggalan kar? ah yang bener kamu kar hari ini kan terakhir di kumpulkan" jawab nana terlihat cemas.

"Iya nih gimana ya Na? Mati deh aku Na"

"Iya udah kamu salin tugasku sebisanya, biar aku alihkan pak Rahmat oke"

"Oke bentar ya"

"Pak, bapak hari ini keliatan berwibawa sekali loh pak, ya gak temen temen" ucap Nana berusaha mengalihkan perhatian pak Rahmat

Kemudian semua bersorak "widiiiih keren banget pak" dan bertepuk tangan..

"syuttt…ah Nana baru sadar ya bapak kan dari kemarin-kemarin juga udah berwibawa, kemana aja kamu" ujar pak Rahmat

Sayangnya pengalihan itu tidak berlangsung lama, aku baru menyalin seperempat dari tugas Nana, lalu pak Rahmat sudah menyuruh anak-anak segera mengumpulkan tugas.

Satu persatu mereka berdiri dan berjalan menaruh tugas ke meja pak Rahmat.

Tersisa aku nana dan renzy...

"Nana mana tugas kamu, kamu ini dari tadi bercanda terus, jangan-jangan belum menyelesaikan tugas ya!" tegas pak Rahmat.

"Na, udah ga usah pikirin aku, kumpulin aja tugasmu! Ini salahku sendiri aku harus terima konsekuensinya sana kumpulin"
ucapku sambil mendorong nana agar mengumpulkan tugas.

"Tapi kar"

"Udah sana aku gapapa, santai aja"

Lalu Nana pun berdiri lau berjalan sambil membawa buku tugasnya
Dan nana duduk kembali.

"Karlin mana tugas kamu?jangan bilang kamu lupa mengerjakan ya" ujar pak rahmat.

"Uuu..udah ko pak" jawabku terbata-bata.

"Ya mana kumpulkan sini!" ucap pak rahmat .

Tiba tiba Renzy mengoper buku tulis padaku, ternyata itu buku tugas dia, dan nama nya diganti jadi nama ku.

"Ini buat apa?" ucapku berbisik menengok ke arah renzy

"Udah kumpulin aja! Itu buat kamu" jawab renzy dengan berbisik juga

"Terus kamu gimana?" tanyaku

Aku benar-benar berfikir panjang, aku tidak bisa melakukan ini, tapi karna Renzy memaksa dan dia menatapku seakan benar-benar meyuruhku untuk percaya padanya.

"Heh kalian ini malah ngobrol, Karlin mana buku tugasmu atau bapak hukum kamu ya!" ucap pak rahmat.

"Iii..iya pak ini ada"ucapku aku berjalan sambil melihat Renzy

AWAL Titik TemuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang