29. Hari yang tak pernah kubayangkan

24 8 0
                                    

Hari ini aku sangat tidak sabar menunggu sore datang,

sampai di satu jam pelajaran terakhir, kami semua di beri tugas, masing-masing siswa diberi satu soal yang berbeda, dan tidak boleh mencontek, Bu Sri terus mengawasi,

sialnya aku belum menguasai Rumusnya apalagi materi nya,
yups... pelajaran MTK ini benar-benar membuat aku kebingungan, Nana berusaha sebisanya mengajariku, tapi aku tidak mengerti dengan apa yang dijelaskan Nana, kami berdua jadi makin bingung karena Bu Sri malah terfokus mengawasi kita,

satu-persatu siswa mulai mengumpulkan tugasnya masing-masing, kulihat Nana sudah selesai mengerjakan soalnya Namun dia berpura-pura masih mengerjakannya agar bisa menemaniku, tersisalah tiga orang di kelas ini Aku, Nana, dan Renzy,
Bu Sri pun menghampiri kami, untuk mengecek soal dan jawaban kami,

"Nana ini kamu sudah selesai kenapa belum dikumpulkan, kamu gak mau pulang?" Tegur Bu sri

"hmmm itu bu, bukan gitu bu, Nana cuman Ragu aja sama jawaban Nana, jadi Nana mau ngecek lagi...iya bu gitu" jelas Nana

"Ya sudah cepat kumpulkan, dan keluar kelas" perintah Bu sri

"Iya bu" jawab Nana

Akhirnya Nana mengumpulkan dan keluar dari kelas, dia memberi kode seperti meminta maaf kepadaku, aku jawab saja dengan anggukan sambil memberi jempol padanya,

lima menit berlalu, Renzy berdiri dari tempatnya untuk mengumpulkan soal dan jawabannya, dia kembali dari meja guru dan hendak mengambil tas nya,

"Karlin kamu belum?" tanya Bu Sri Tiba-tiba

"Belum bu...karlin gak ngerti soalnya karlin belum belajar bu" ujarku sambil menundukan wajahku

"Renzy, jangan pulang dulu ya, tolong ajarin Karlin dulu sampai bisa, ibu tunggu sampai 10 menit lagi" Ujar Bu sri

"Baik bu" jawab Renzy

Aku hanya diam tak bisa berkata-kata, Rasanya sangat mendebarkan, masalahnya kami belum saling bicara sejak dua hari yang lalu, bagaimana bisa dia mengajariku di situasi begini,

Renzy menaruh tasnya dan berjalan mengarah ke mejaku, dia menaruh telapak tangan kanannya di atas mejaku, Renzy sedikit membungkukan dirinya,

"Aku duduk disini?" Tanya Renzy sambil menatapku

"Hah...i..iya Ren duduk aja" jawabku terbata-bata jujur aku gemetar sekali

Dia pun duduk tepat di sebelahku,
dia memberi Rumus untuk soalku, aku mulai mencoba mengerjakan,
dia menjelaskan dengan detail cara menyelesaikannya, aku mengikuti caranya,

dia bisa menjelaskannya dengan baik dan sederhana, jadi aku bisa lebih mudah mengerti, aku mulai santai dan mengerjakan soalnya, dia membantuku menghitung,
hitungan nya cepat sekali,

Akhirnya tugasku selesai,

"Ini bu, Karlin udah selesai" ujarku sambil menyerahkan tugasku

"Iya, lain kali jangan lupa belajar di rumah ya, kamu ini lumayan pinter sebenarnya cuman kurang rajin dikit aja" ujar Bu sri

"Hehe iya bu makasiiih" jawabku

aku merapihkan alat tulisku,
dan tidak lama kemudian ada notif masuk di hp ku, ternyata pesannya dari Nana, dia bilang...aku jadi bisa pulang bareng Renzy karena dia sudah pulang duluan, sambil memberikan emoticon tertawa,

entah apa yang ada dipikiran anak itu, bagaimana bisa aku pulang bareng Renzy disaat situasi canggung seperti ini, Renzy mengambil tasnya dan menungguku di depan kelas,

AWAL Titik TemuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang