36. Kebohongan

21 9 0
                                    

(Reno menelpon...)

"halo kar, kamu kenapa?"

"Haha bego yah aku, bisa-bisanya di boongin sama kamu! Seneng kamu berhasil ngebohongin aku? Hah?" cetusku dengan suara yang sedikit bergetar karena menahan tangis dan marah bersamaan.

"Maksudnya gimana kar? aku gak paham, Perasaan tadi siang kita baik-baik aja"

"woaw! Masih mau nutupin ya? Masih mau? Kemarin kamu Di bogor kan bukan di bandung!"

"kok diem? JAWAB NO! "

"maaf" jawabnya singkat

"Ngapain minta maaf? Kan kamu sengaja dari awal, ya mungkin aku emang gak penting, DAN... Kangen? Oh Jadi itu cuma kata buat ngalihin pembicaraan aja ya? Sebelumnya juga kamu nanyain aku buka instagram atau nggak ternyata kamu post snapgram bareng selin? Atau kamu emang sengaja buat manasin aku apa gimana sih? aku gak paham ya sama kamu No, JANGAN DIEM AJA DONG NO!"

"Iya kar aku minta maaf, aku ke bogor, aku main sama selin, aku gak ada maksud buat kamu marah, buat kamu bingung, ataupun buat manas-manas'in kamu, tentang snapgram, itu hp ku lagi di pegang selin, dia ngajak aku foto buat insta story dan langsung di post gitu aja sama dia"

"Terus kenapa kamu bohong!"

"Aku takut kamu marah, ia aku salah kalau kaya gini kamu jadi lebih marah, awalnya aku cuman gak mau kamu marah, apapun itu aku gak mau bikin kamu kesel, aku cuman mau buat kamu nyaman sama aku tanpa ada beban atau apapun yang harus kamu takutkan atau pikirkan, aku tahu tindakan ku salah, sekali lagi aku minta maaf"

"Aku marah karena kamu bohong, selain dari itu aku gak akan marah No, lagipula kan kita sudah berkomitmen tidak akan pacaran, baik aku sama kamu, atau kita dengan orang lain Sampai lulus kan? Jadi apa yang harus kamu takutkan?"

"Hmm iya kar, kamu maafin aku kan?"

"Hmm...iiya"

"makasiiih kar, aku janji gak akan bohong lagi"

"Kalau kamu bohong lagi bukan cuman persahabatan kita aja yang hancur, tapi aku akan anggap kamu sebagai orang asing Yang gak pernah aku kenal sama sekali! Aku serius!" tegasku padanya

"I..iya" jawabnya terbata

Setelah itu hubungan kita tidak langsung membaik begitu saja,
Kami jadi jarang mengobrol, dan meluangkan waktu bersama, aku berusaha untuk mengesampingkan egoku dan membuatnya kembali nyaman mengobrol denganku,

selang seminggu ku kira semua akan kembali baik-baik saja tapi ternyata masih tidak, dia jadi sering beralasan jika di ajak bertemu, sering bilang sibuk jika di ajak telponan, entahlah aku merasa dia berubah secara perlahan, dan yang paling membuatku muak adalah kata maaf darinya, entah sudah berapa kali dia mengucapkannya.

sampai suatu hari akhirnya kita berdua pergi ke sonne coffee, hanya sedikit lebih diam dan tidak banyak bicara, dia ke kasir untuk memesan,
aku duduk sambil menunggunya,
dia meninggalkan HP nya di atas meja,

lalu tidak lama handphone itu berdering, terlihat jelas nama selin disana dengan emot love di sampingnya, aku terpaku dan terdiam, dadaku terasa sakit seketika, aku merasa ditampar oleh harapanku sendiri,

Reno datang.

"maaf ya kar lama, panjang banget ngantrinya, oh iya tadi susu coklat nya habis, jadi aku ganti sama jus storberi, masih suka kan ya?
jadi inget deh dulu waktu SMP gak ada hari tanpa kita nongkrong berdua abis pulang sekolah, aku pengen deh kita deket lagi kaya dulu, gak canggung, saling terbuka, dan yang paling penting adalah dulu kamu cewek yang paling ceria yang pernah aku temuin Kar, kalau aku gak ketemu kamu mungkin aku udah kesepian kar"

"kar?"

Aku memberinya senyum sinis, dia makin terlihat bingung, tak ada lagi kata yang bisa kuucapkan untuknya, terlintas pertanyaan sederhana untuknya, aku sangat ingin tahu apa dia akan berbohong lagi atau tidak,

"Tanggal di username IG kalian itu tanggal apa?" tanyaku

"Oh iya maaf ya kar aku lupa kasih tau kamu, itu tanggal persahabatan aku sama selin, dia yang minta untuk naruh disitu"

"Oke, aku balik duluan ya"

"Loh kenapa? Kok pulang? Aku ada salah ya? Kamu marah? -"

" Kalau emang ada, aku minta maaf deh, kamu bete nunggu aku daritadi atau gimana?"

"maaf...maaf...maaf, udah berapa kali kamu minta maaf No? kamu sendiri aja gak tau salahmu apa! Atau..kamu minta maaf sekedar ingin membuatku tenang dan tidak marah lagi? Ooh Mungkin bagimu kata Maaf  hanya sebuah kata tak berarti seperti angin lewat? Maaf yang kamu ucapkan bukan karena menyesal dan ingin memperbaiki kesalahan kan?  jadi Makna Maaf mana yang kamu ucapkan barusan No?"

"Kar aku gak paham ya!  aku harus gimana selain minta maaf? Aku gak tau salahku, kamu aja gak pernah ngertiin aku, kamu cuman mau di ngertiin, aku selalu salah dimata kamu kan kar?"

Aku berdiri dan meninggalkan tempat dudukku, aku berjalan cepat melewati keramaian antrian, aku membuka pintu, Reno menahan pintunya, aku langsung keluar dari kafe itu, namun Reno menarik lenganku,

"Kaaar, please" ucapnya kali ini dengan nada yang amat lembut

"Selin nelpon" jawabku cepat sambil menatap matanya

Dia terdiam dan menunduk,
kau tebak apa yang akan dia ucapkan!

Yupss, Maaf.

"Maaf kar"

"lagi No? Maaf lagi? Please No! Tidak perlu kamu mengucapkan kata maaf jika itu bukan berasal dari hati kamu! Jika itu bukan karena kamu menyesal! Jika itu hanya sebuah kata penenang untukku! Aku gak butuh maaf yang seperti itu!"

"Kar tadinya aku mau bilang, tapi kemarin kamu sudah cukup marah, dan aku takut jika aku mengatakan tentang hubunganku dengan selin akan membuat kamu sedih dan tambah marah"

"Kan kamu dan aku udah janji Nooo...kamu udah janji diantara kita gak akan ada yang pacaran" ucapku terisak

"Dia yang memintaku untuk menjadi pacarnya aku tak enak untuk menolaknya karena dia sangat baik, dan sekarang aku jadi benar-benar mencintainya, please..jangan pergi kar aku mohon"

Aku berbalik dan beranjak pergi,

"Kar aku butuh kamu" ujarnya

"tapi aku gak butuh penipu seperti kamu No! jangan hubungi aku! Apalagi datang kerumahku! mulai saat ini bagiku kamu tidak lebih dari orang asing yang tidak pernah aku kenal sebelumnya"

Setelah itu aku pergi tanpa menoleh padanya sedikitpun

Aku berlari sampai ke tempat pemberhentian angkutan umum,
aku naik taksi dan pulang ke rumah.

Aku sadar jika selama ini dia tidak pernah benar-benar menaruh perasaannya padaku, aku yang terlalu menaruh ekspetasi dan harapan yang tinggi,

Kenyataanya dia hanya ingin aku menemaninya disaat dia sendiri dan kesepian, dia egois, dia sudah memiliki selin namun tidak ingin melepaskanku,

sudah, kini selesai sudah kisah cintaku, kurasa tak akan lagi aku bisa merasakan cinta, tak akan lagi aku jatuh cinta, aku rasa sudah cukup, hatiku sudah terlalu hancur untuk menerima luka baru nantinya.






*•*•*•*•*•*•*•*•*•*•*•*•*•*•*•*•*•*•*•*•
Jadi bukan Reno? Lalu siapa yang akan menjadi pasangan karlin nanti? Akankah ada orang baru? Ataukah kisah karlin berakhir dengan kesendirian? Hmmm penasaran kan...terus ikutin cerita ini ya, jangan lupa tambahin ke library kalian biar gak ketinggalan update ceritanya...
Dukung cerita ini dengan klik Vote atau tanda bintang di pojok kiri bawah ya...berikan juga tanggapan kalian di comment...mohon maaf apabila ada kesalahan pada penulisan atau penggunaan kata.
Terimakasih

AWAL Titik TemuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang