22. Kamu suka dia ya?

45 16 0
                                    

Hari ini aku sekolah seperti biasa, kegiatan belajar mengajar pun berlangsung dengan lancar,

sampai jam istirahat tiba...

"Hey makan apa kita hari ini ?" ujar Saska semangat sepertinya mood nya sedang bagus

"Baksoooo" Jawabku dengan penuh keyakinan

"Lagi? Oh my god...kar kamu gak bosen?, aku aja nih ya yang liat kamu makan bakso tiap istirahat aja bosen parah, aku mah Nasi goreng aja"

"Namanya juga suka pasti gak bosen dong" jelasku

"Lets Go !" seru Saska sambil berdiri

"Okeeee berangkat" ujarku sambil berdiri

Saat kami baru saja melangkahkan kaki, Renzy dan Arken menghalangi jalan kami dengan tubuhnya,

"Neng abang boleh ikut gak" Ujar Renzy dengan wajah tengilnya sambil mengangkat salah satu alisnya

"Harus dong..." ujarku terhenti karna sengaja menahannya

Renzy tersenyum sambil melirik Arken, "Kan kamu abang tukang baksonya, Hahahahaha"  sambungku membuat semua tertawa kecuali Renzy

Renzy menatapku dengan tatapan marah, aku segera berlari "Aaaaaa kabuuur abangnya galak" teriakku

"Heh jangan lari kamu" Teriak Renzy sambil berlari mengejarku

Setelah sampai kantin aku berhenti sambil terengah-engah karna lelah, Renzy pun sampai dan langsung memiting kepalaku dengan tangannya, "Aduuuh  iya-iya ampun" ujarku pasrah dia pun melepaskanku, namun dia mengacak-acak rambutku dengan kedua tangannya,

"Hahahhaha rambutnya berantakan" Ujarnya mengejekku

"Aaaaah gamau tau benerin gak ! Iiiih maluuuu" ujaarku sambil menarik bajunya dan menyembunyikan wajahku di dadanya,Renzy hanya terdiam,

"Reeeen" panggilku karna dia hanya diam saja

"i..iya-iya sini aku benerin awas dulu kamunya"

lalu aku mengangkat kepalaku dari depan dadanya, Renzy mulai mengulurkan tangannya mengenai kepalaku dan mengusap-usap pelan rambutku, aku menatap matanya yang sedang fokus merapihkan rambutku, hatiku benar-benar kacau dan berdebar sangat cepat...semakin cepat, sampai aku merasa gemetar,

"Udah tuh udah rapih" ujarnya

"Huuufh...okey" jawabku sambil menghela nafas merasa lega

Tidak Lama, Saska, Nana dan Arken datang menghampiri kami, seperti biasa... aku memesan Bakso, Renzy dan Arken memesan Mie kuah, Nana dan Saska memesan Nasi goreng, lagi-lagi aku tidak melihat Reno disini, aku mulai sedikit cemas, namun aku tetap melanjutkan makan siangku dengan yang lain.

Anehnya saat aku sedang makan, beberapa kali aku memperhatikan Saska memandangi Renzy, terlihat jelas sekali dia berusaha mencuri-curi pandang untuk melihat Renzy, aku tak tahu apa Saska menyimpan rasa pada Renzy atau tidak, tapi memang sejak awal dia pindah kesini aku merasa tatapan dan sikap Saska agak berbeda jika sedang bersama Renzy, apa sebaiknya kutanyakan saja ya? , namun apa aku siap mendengar jawabanya nanti, apa hatiku tidak akan kecewa, karena aku mulai merasa nyaman dengan Renzy, walaupun saat Reno kembali perasaan dalam hatiku jadi tidak karuan,

aaarghh... kenapa aku harus terjebak dalam situasi ini, jika aku harus memilih tentu saja pilihanku itu Renzy, Reno hanya masa laluku terlebih lagi dia meninggalkanku tanpa alasan, perasaan ku padanya hanya sebatas benci saja.

"Sas...temenin aku ke toilet sebentar yuk" ajakku setelah selesai makan

"Hah...oh ya udah" Jawabnya

AWAL Titik TemuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang