Aku pun membuka penutup mataku, betapa terkejutnya aku, melihat hal yang benar-benar tak terbayangkan olehku, yang selalu aku hindari,
yang menjadi kegelapan bagiku,
...Aku melihat Balon berwarna merah di tangan Reno, aku teriak ketakutan, aku terjatuh dan menangis sejadi-jadinya, aku memegang kepalaku, seluruh tubuhku mendadak lemas, aku sungguh ketakutan,
ingatan masa kecilku kembali, di tempat yang sama dan kejadian yang berulang di Taman Dhadelin ini, semua ingatan itu berputar di kepalaku, kepalaku benar benar sakit, rasanya sesak sekali, sulit untukku bernafas ,aku hampir mejamkan mata, telinga ku mulai berdengung,
"Kar kamu kenapa? Kar kenapa?" tanya Reno berkali-kali
Aku mulai pusing dan pendengaranku mulai berkurang, sampai aku melihat seorang laki-laki berlari ke arahku,
"Kaaaaaaaar" teriak nya dari kejauhan,
Aku tau suara itu, Renzy datang,
dari kejauhan aku melihat dia dan
di saat yang bersamaan ingatanku muncul, tentang pahlawan kecilku, lalu kepalaku mulai sakit lagi, tiba-tiba Renzy menonojok Reno, dan menariknya sampai Reno berdiri,"Bangs*t lu! Kenapa lu matiin telpon gua tadi hah! Liat! Liat yang lu lakuin ke Karlin! .... Abis lu ama gua hari ini!" Teriak Renzy dengan penuh kekesalan sambil memegangi kerah baju Reno
"Reen..(hiks...hiks)" panggilku sambil menangis bahkan rasanya sulit sekali mengucapkan satu kata saat keadaan seperti ini
Renzy melepaskan tangannya dari kerah Reno, ia segera menghampiriku, dan memelukku, aku hampir pingsan, aku tak tahan lagi, tubuhku benar-benar sudah lemas
"Kar...hey, lihat aku...tenang ada aku disini..."ujarnya sambil menatapku dengan penuh keyakinan
"a...aku ..takuuuut...(hiks..hiks)"sambil menangis tersedu-sedu
"itu cuma masalalu kamu, kamu bisa lawan itu, aku yakin kamu bisa, lawan rasa takut kamu kar! Jangan kalah! Aku ada untuk kamu!" ujarnya sambil memelukku
Aku yang tadinya hampir pingsan setelah mendengar ucapan Renzy benar-benar membuatku tenang, lagi-lagi ingatan itu muncul, saat aku melihat wajah Renzy, saat itu juga wajah pahlawan kecilku muncul, sangat aneh, lalu aku mulai menarik nafas panjang untuk menenangkan diriku,
"Pinter...Kamu hebat, bener kan kataku kamu bisa ngelawan rasa takut itu, ayo sekarang kita diri dulu ya" ujarnya lembut sambil memegangi lenganku untuk membantuku berdiri
Aku berdiri dengan bantuannya, lalu dia membuka jaketnya, dan mengikatkannya di pinggangku.
"Kependekan nih neng dressnya" ujarnya dengan halus
Kemudian Renzy berbalik, dan merendahkan punggungnya,
"Ayo naik" ujarnya
Aku menurutinya dan kami melewati Reno yang masih diam di tempatnya, kami pun pergi meninggalkan taman itu,
"Ren aku gak mau pulang, nggak dengan keadaan kaya gini" ujarku
"Ya udah kamu mau kemana? Makan mau?" tawar nya
"Mau"
"Mau makan apa?"
"Nasi goyeng" jawabku manja
"Nasi goyeng-nasi goyeng, nasi goyang kali ah" ejeknya
"Iiiih..hahaha, parah banget sih" jawabku setengah tertawa
"hehehe, abis nangis ketawa ni yeee" ejeknya kembali
Kami pun mencari nasi goreng terdekat, dan akhirnya ketemu, langsung saja Renzy menepikan motornya,
KAMU SEDANG MEMBACA
AWAL Titik Temu
Romance(karlin) Cinta bisa hadir tanpa alasan, dan tanpa sadar aku telah mencintainya sedari AWAL (Reno) mengingatmu membuatku sakit yang tak berkesudahan, jauh darimu adalah hukuman yang paling memyeramkan, karena aku sungguh mencintaimu hingga TITIK pen...