Aku Gadis Aneh 1

1.2K 79 22
                                    

Lebih baik aku diam, jangan berlagak paling tahu! Nyatanya tetap salah.

Kakiku tetap berjalan mengikuti kemauanku. Sore ini, aku tertinggal angkutan umum yang sering aku naiki. Bajuku yang mulai terasa basah karena keringatku, membuatku memutuskan untuk istirahat sejenak.

Tak bisa aku beralih angkutan lain, karena itu salah satu angkutan favorit, astaga! Hanya sejenis angkutan saja digunakan favorit.

Sebenarnya aku ingin cepat sampai rumah karena keadaan di sekelilingku sangat menggangu, aku lebih suka sendiri dan sepi.

***

"Assalamualaikum," ucapku sambil membuka pintu.

Kehadiranku langsung disambut hangat oleh mama. Orang yang selalu mengerti di saat yang lain tak paham, orang yang selalu menemani di saat yang lain menjauh.

"Makan dulu, ganti bajunya nanti!" ucap mama sedikit berteriak.

"Iya," jawabku datar.

Mamaku, orang sedikit keras, dia tidak menunjukkan rasa sayang secara langsung, melainkan secara tersirat. Mama memang sulit ditebak, hingga aku memilih untuk diam, mencerna gerak geriknya, apa yang di maunya sampai aku menjadi peka dengan keinginan mama, hanyalah yang terbaik untuku.

"Papa besok ada acara bertemu dengan kerabat, kamu mau ikut, kan?" tanya mama yang sedang membilas piring.

"Males, Ma! Aku gak bisa," ucapku meletakkan sendok di piring.

"Gak ada jawaban selain males!" jawab mama sedikit mengomel.

"Gak mau," jawabku singkat.

"Terserah!" ucap mama sambil menuju kamar.

Sudah sangat jelas, pasti juga mau menghubungi papa, ngadu ke papa, sudah sangat hafal dengan perilaku mama, sampai di luar kepala. Namun, semua itu aku sadar, hanya yang terbaik untuku.

Aku segera membereskan piring dan masuk kamar, ingin cepat bermanja dengan air hangat. Ku rebahkan diriku dikasur, hingga terlelap sampai lupa dengan air hangat yang aku dambakan. Sungguh aku sangat kelelahan hari ini.

***

Bunyi deringan ponselku membangunkan dari alam mimpiku, aku berdecak sebal, bagaimana tidak? Ini adalah hal yang paling aku benci, menggangu orang tidur.


"Hmm?" jawabku usai mengangkat telepon entah dari siapa, tak kulihat namanya.

"Yang, kamu jangan marah," ucap seseorang dari seberang telepon sana.

Aku langsung membulatkan mata sempurna, cuih, salah sambung. Ingin sekali aku memakan orang itu, dasar pengusik.

Aku melemparkan benda pipih itu dengan kasar ke arah bantal, entah kenapa rasa kesal tiba tiba menjalar, ingin sekali aku berteriak, namun aku urungkan, mama pasti akan mengeluarkan suara cemprengnya. Hingga tersadar aku belum mandi, pantas saja.

Tenang! Emang pertamanya pendek, tapi selanjutnya bisa panjang. Terimakasih telah mampir:)

Aku Gadis Aneh [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang