Sebelumnya, terimakasih kalian telah mampir:)
Enjoy it❤
Aku duduk sambil berhadapan dengan Notebook lagi, aku meletakkan air putih di sampingku. Rasanya menulis sudah menjadi jiwaku saja. Aku menulis banyak hal yang aku tahu, tidak usah dihiraukan, semuanya dipermudah dengan perkembangan jaman, teknologi sangat memanjakan kita sebagai pengguna yang berkualitas juga.
Aku menghentikan aktifitas menulisku, setelah tiga puluh menit lebih membiarkan jari jariku menari di atas keyboard. Aku meminum air putih itu, lalu melihat keadaan di luar sedang mendung, membuatku langsung menutup korden apartemen.
Aku sudah wisuda dua tahun lalu, cepat sekali, ya? Di sini untuk sementara aku menemani Mas Ayas mengurus data data penting untuk perlengkapan surat perpindahan, aku tak tahu pasti, aku tidak ikut campur, biar saja Mas Ayas yang menyelesaikan. Satu hal lagi, Mas Ayas itu tunanganku, dia kakak tingkatku saat kuliah, entah bagaimana aku bisa mengenalnya, padahal ia ada di jurusan kedokteran. Mungkin sudah jalan tuhan, membuatku bisa akrab dengan Mas Ayas, hingga bisa menuju jalan yang lebih serius.
Tok tok tok. Aku segera membuka pintu apart dan mendapati Mas Ayas berdiri di depan pintu.
"Udah packing barang barang kamu?" tanyanya sambil masuk ke dalam.
"Udah semua, kapan kita ke Jakarta."
"Jam sembilan pagi udah boarding, itupun jika tidak terkena delay."
"Urusan yang disini emang sudah selesai?" tanyaku sambil membawakan teh hangat untuknya.
Ia langsung menerima teh hangatnya, "sudah, kita kesana ngurus perpindahan kartu penduduk kamu aja," jelas Mas Ayas. Aku hanya mengangguk.
"Udah sholat belum?" tanya Mas Ayas, aku hanya memberi cengiran tidak jelas, membuat Mas Ayas hanya terkekeh.
"Sana ambil wudhu. Mas juga belum sholat."
***
Kedatanganku langsung disambut hangat oleh mama, untuk papa, dia masih ada urusan pekerjaan luar kota.
Aku hanya memeluk mama cukup lama, selama dua minggu aku tidak bertemu dengannya. Ah, rindu sekali. Apalagi saat aku sudah dibawa Mas Ayas ke Jogja, pasti akan lebih lama jarang berjumpa dengan mama. Hanya teriakkan cempreng mama yang membuat rinduku sampai tertumpah tidak bisa dirasakan lagi.
"Ayo pada makan," suruh mama membuatku hanya mengangguk dengan senyuman.
"Mas mau makan apa?" tanyaku pada Mas Ayas yang sudah anteng duduk di kursi makan.
"Kasih sayur sama perkedel aja." Aku hanya mengangguk membenarkan sambil menyajikan makanan sesuai kemauannya.
"Dua hari lagi ikut mas ke kantor pusat, ya."
"ngapain?" tanyaku.
"Ada keperluan." Aku hanya mengangguk paham. Setelah itu hanya ada perbincangan ringan dengan mama.
Dua hari kemudian aku benar benar pergi bersama Mas Ayas, tak usah aku tulis secara detail, semuanya sama saja, membosankan bagiku untuk ikut kesini, kata Mas Ayas aku harus ikut, sekedar menemaninya.
Aku duduk di kursi tunggu, menunggu Mas Ayas yang menyelesaikan urusan sebentar, tidak butuh waktu lama katanya. Aku mengalihkan pandangan fokus pada layar ponsel, ternyata membosankan sekali untuk ikut kesini, mungkin karena aku tak punya kerjaan makanya merasa bosan berada disini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Gadis Aneh [Completed]
Novela Juvenil"Jangan suka judge orang kalo gak tau apa apa!" ~ Diana Jovalina. Cover by @Niakhayy. Start - finish. 22/3/20