Aku Gadis Aneh 15

136 15 7
                                    

"Lo ada masalah?" ucap Bintar mengejutkanku. Aku tak menjawab pertanyaanya.

"Dari kemaren lo murung mulu, mual gue liatnya, sumpah," ucapnya. Sudahlah, jika cowok ini direspon malah makin jadi.

"De, gue ngomong sama orang hidup, kan?"

"Apa, sih, Bin!" sahutku tidak sabar mendengar banyak celotehannya.

"Nah, gitu, ngomong! Sok banget jadi orang bisu lo!"

Aku mendorong tubuh Bintar dengan kesal, sangat menyebalkan sekali manusia ini. "Lo pergi aja udah!"

"Gue ke kelas lo mau ngasih salinan gue, nih, udah kelar, tinggal nempel di mading."

"Emang kamu gak bisa nempel sendiri!"

"Gak lo cek dulu!"

"Iya iya!" ucapku sambil menarik kertasnya kasar. Aku segera mencocokan dengan yang asli, sudah baik dan tidak ada kesalahan.

"Kamu ngapain masih disini?" tegasku ketus.

"Suka suka gue, lah! Emang ini kelas punya lo!"

"Eneg banget liat muka kamu terus terusan!"

"Ya makanya jangan lihat! Bisa suka ntar-an."

"PD banget, ew."

"Lo mau pulang bareng gue gak?"

"Pasti ada maunya, nih!"

"Pinter lo! Gue mau pdkt sama cewek," ucapnya seperti berbisik.

"Siapa?"

"Yang mau gue bonceng." Aku langsung menoleh, tidak percaya apa yang dikatakannya.

"Maksud kamu?"

"Gue suka lo," ucapnya singkat padat dan bisa membuatku merasa tidak nyaman, apakah dia gila!

"Tapi bohong! Hahahahah!"

"Dasar gila!"

"Gila yang penting cakep," ucapnya dengan muka dibuat cool. Ingin sekali menonjok wajahnya.

"Tapi gue serius mau nembak cewek," ucapnya mulai serius.

"Halah."

"Beneran ini! Gue gak main main!"

"Trus?"

"Bantu gue dong! Cara nembak yang sederhana tapi mengesankan."

"Gak tau! Aku mana pernah nembak!"

"Tapi cara tadi keknya cocok! Gue coba di lo, lo-nya aja langsung syok."

"Yaudah terserah!" ucapku pasrah.

"Lo gak pengin tau siapa cewek gue?"

"Buat apa?"

"Iyain," ucapnya sambil berlalu pergi. Emang sudah miring otaknya.

Sebenarnya aku ingin marah sekali dengannya, tetapi percuma saja, sama saja memberi kemenangan pada Bintar karena berhasil membuatku jengkel, itulah tujuan pertamanya.

***

Pagi hari entah kenapa hatiku tidak biasanya murung, sepertinya pelangi sedang bermain main di dalam sana, aku merasakan keceriaan yang dulu hilang kini kembali lagi.

"Eh budek! Gue panggil gak nyaut nyaut," ucap Bintar dengan ngos ngosan.

"Emang iya?" tanyaku heran.

"Bohong!"

"Oh."

"Astaga! Lo ngeselin juga ternyata."

Aku Gadis Aneh [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang