Rezka Feriald Carl

1.8K 68 0
                                    

"Aku ingin mengenalmu lebih dalam, namun aku tak punya keberanian menghadapimu"

~Rezka


Rezka POV

"Rissa, kamu ngapain di sini?" Ucapku pada Rissa yang nampak terkejut.

"Anuu itu..anu.. akuu abis ke toilet hehe"

"Kamu ke toilet kenapa bawa tas?"

"Ga-gak papa rez, pe-pengen aja"

"Kok kamu gagap ris?"

"Nggak kok, pe-perasaan nggak deh." cicitnya. Dia keliatan takut.

Aku menghela napas "kamu kurang sehat ya? Makanya ke toilet? Kamu disini daritadi kan? Makanya gak ikut upacara?"suaraku melemah.

"Eeh,,iya2 tadi aku kurang sehat tapi sekarang udah gk papa kok hehe. Kalo gitu aku ke kelas dulu ya. Bye!" Dan dia berlari cepat ke kelasnya 'kayak pencuri saja' batinku. Entah kenapa dia keliatan semakin cantik saja.

-----

Author POV

"Jadi... kenapa lo telat?" Tanya Lili pada Rissa yang sedang menikmati nasi gorengnya. Ya, sekarang sedang jam istirahat. Rissa dan kawan2 berada di kantin tengah mengisi perut mereka.

"Gara2 kak Gio tuh! Perutnya sakit kan kasian akunya jadi telat."Rissa mengaduh saat mendapat jitakan di keningnya.

"Kasian kak Gio nya oyy!"

"Iya juga sih..hehe" Dia nyengir tak berdosa.

"Dasar!"

Mereka merasa ada yang kurang, kemudian menatap Vanya yang sedang sibuk mengutak-atik Hp nya sambil senyam-senyum. Padahal Vanya yang biasanya paling heboh dan cerewet diantara mereka.

Merasa di perhatikan Vanya mematikan Hp nya dan berdehem "Khmm..ada apa?" Tanyanya pada Rissa dan Lili.

"Tumben diem"

"Tumben ga ribut"

"Ck, Ribut salah..diem juga salah"Vanya mendengus.

"Lagi sibuk pacaran yaaa.." Goda Rissa.

"Kepo lo!"

Rissa hanya berdecak kesal dikatai 'kepo' oleh sahabatnya itu. Sedangkan Lili hanya memperhatikan sambil sesekali menyesap es teh nya. Sudah biasa melihat pertengkaran kecil sahabatnya itu.

'Attention please, kepada seluruh anggota OSIS segera berkumpul di ruangan karna kita akan mengadakan rapat. Sekian'

"Ya udah kalo gitu aku pergi dulu ya" Ucap Rissa setelah mendengar pengumuman dari ketua OSIS tersebut.

"Hm" jawab Lili.

"Hush hush sanaah! Hati2 di jalan awas nabrak tembok guling-guling gedubrak lo ntar. HAHAHAHA.." Tawa Vanya menggelegar di seluruh penjuru kantin. Seisi kantin langsung menatapnya dengan takjub, pasalnya Vanya adalah salah satu siswi tercantik di sekolah mereka, apalagi melihatnya tertawa lepas seperti sekarang itu menambah kecantikannya.

"Laknat lo!" Teriak Rissa yang sudah meninggalkan kantin.

-----

"SETIAP HARI SLALU TERINGAT.....KEBERSAMAAN ANTARA KAU DAN AKU....."Disinilah Rissa bersenandung keras dengan suara cempreng khasnya di ruang OSIS. Karna dia yang pertama datang dan dia sendirian sekarang menunggu yang lain datang.

"Aduuhh...harusnya aku gak buru-buru tadi. Udah gitu capek lagi larinya" Dia mendengus kesal. Lalu kembali menyanyi dengan Pedenya. "You just wan attention..you dont want my heart...." Dia bersenandung lebih pelan.Rissa terlalu asik dengan kegiatannya itu sampai tidak menyadari ada yang berdiri di depan pintu ruang OSIS menatapnya seraya tersenyum.

"Cewek anehh...." gumamnya sambil tersenyum tipis.Dia hendak kembali ke ruang siaran sekolah untuk mengumumkan lagi karna anggota OSIS yang lain tak kunjung datang. Saat hendak berbalik dia menabrak pintu ruangan.

"Aduhh.." dia meringis saat mengelus keningnya karna merasa ada benjolan kecil disana.

Rissa terkejut mendengar suara pintu yang beradu dengan kening seseorang. "Siap-...Ehh ada Rezka ternyata. Rezka ngapain adu kepala sama pintu? Kenapa gak sama banteng aja?" Tanyanya polos.

"Hm..tadi gak sengaja"

Rissa hanya ber-oh-ria.

Setelah itu anggota OSIS datang satu persatu dan memenuhi ruangan tersebut.
.
.
.
.
.
Maaf ya kalo part ini pendek.Hehe soalnya lagi banyak pikiran. Pikirin Duid, duid, dan duit......wkwk😂

salam manis_haniza❤

LOVE YOU MY ENEMYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang