MT 11

263K 9.4K 725
                                    

Sebelum baca jangan lupa vote dulu, semakin kalian banyak vote, semakin semangat gue buat up😘



Happy Reading 😘





Zaidan POV

Jujur gue sangat gugup, apalagi hari ini yang gue gk nyangka dari dulu, orang tua gue menjodohkan gue dengan wanita cantik, apalagi sifatnya yang sangat lucu, dan menggemaskan. Meskipun dia murid gue dan baru beberapa minggu kenalan, gue merasa nyaman di dekatnya, meskipun gue sama dia beda jauh usianya, tapi gue percaya kenyamanan dan cinta gk memandang usia. Gue sama Amel cuma terpaut 4 tahun.

"Jidan ussst" bisik Mama Ani

"Eh-hh iya mah" ucap gue  yang langsung sadar dari lamunan

"Kamu udah siap belum? Itu semua merhatiin kamu, karna tadi melamun" ucap Mama Ani yang menegur gue, gue perhatikan seluruh tamu, dan ya betul mereka memperhatikan gue

"Udah siap?" tanya sang penghulu, dan gue langsung menganggukan kepala

"Siap pak" ucap gue, padahal sebenarnya gue gugup hahaha

"Silahkan Pak Pratama" ucap sang penghulu

"Gk usah gugup gitu nak" ucap ayah yang langsung memukul pundak gue

"Tarik nafas, terus buang perlahan" ucap bunda yang menyuruh gue rilexs sedikit

"Siap nak?" tanya Papa Pratama yang mengulurkan tangannya

"...." gue hanya menganggukan kepala, dan membalas uluran tangannya papa

"Saya nikahkan engkau Zaidan Wijaya bin Rico Wijaya dengan ananda Amel Putri Pratama binti Pratama dengan mas kawin seperangkat alat sholat dibayar tunai"  ucap Papa Pratama dengan suara lantangnya

"Saya terima nikahnya Amel Putri Pratama binti Pratama dengan mas kawin tersebut dibayar tunai" ucap lantang gue, dengan 1 tarikan nafas

"Bagaimana sah" ucap Papa pratama

"Sah" serempak tamu

"Alhamdulillah" ucap serempak tamu

"Tunggu bunda mu membawa Amel keluar" ucap Mama Mertua gue

Gue mendengar kaki berjalan yang menuruni tangga, dan disaat gue balik, ternyata seorang wanita cantik yang disamping kirinya bunda, dan disamping kanan sahabatnya. Gue melongo karna kecantikannya yang bikin gue kagum.

"Jangan ngelamun Pak, ntar masuk lalat loh" ucap Vira terkekeh, yang bikin gue sadar cepat

Cantik banget, kulit putih, ditambah gaunnya yang sangar terang, yang bikin Amel makin wow, cepat-cepat pengen lahap. Astagfirullah Jidan-Jidan sadar woy bini lo masih sekolah. Batin gue yang tadi tetap menatap Amel

"Silahkan tukar cincinnya pengantin baru" ucap Cila yang menggoda Amel, Amel langsung menundukkan kepalanya karna malu,uh gemesh deh pengen cubit

"Ekhemm" deheman gue agar tidak ada lagi yang menggoda istri gue, Kasihan sih, tapi gue suka

Akhirnya gue sama Amel tukar cincin, yang dimana gue sangat bahagia memiliki wanita cantik, lucu, dan sholeh... Saat Amel mencium tangan gue, jujur gue sangat gugup, dan gk ada yang kalah gugup saat gue mencium kening amel.

"Yaudah sekarang kalian masuk ke kamar, istirahat untuk sebentar malam resepsi kalian" ucap bunda

"Iya bunda" serempak gue dan Amel

My Teacher [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang