MT 19

218K 7.9K 42
                                        

Sebelum baca jangan lupa Vote karna vote teman² penting, supaya gue makin semangat ngelanjutin ceritanya.
Jangan lupa juga coment, agar gue semakin semangat buat update untuk teman-teman semuanya.

Makasih😘

Maaf kalau ada typo



Happy Reading😘



"Ada apa ini" ucap pria tersebut yang barusan keluar dari lift

"Ini pak ada anak SMA yang ngaku-ngaku jadi istri Pak Zaidan" ucap resepsionis tersebut

"Mau cari Pak Zaidan ya?" tanya pria tersebut

"Iya pak" ucap Amel, yang melihat name tag dibajunya Bima Adipta

"Silahkan ikut saya keatas" ucap Bima tersenyum

Oh jadi ini istrinya sih bos, cantik juga ya. Sih bos bisa aja cari anak SMA. Batin Bima sambil terkekeh

"Kok Pak Bima suruh dia masuk sih. Dia kan orang yang ngaku-ngaku jadi istrinya Pak Zaidan" ucap resepsionis tersebut, yang kesal

"Dia ada urusannya Gita sama Pak Zaidan, lain kali kalau ada tamu, tolong hubungi saya" ucap Bima dengan dinginnya

"Ba-ik pak" ucap Gita yang terbata-bata

Amel sangat senang akhirnya ada orang yang bisa menyuruhnya ke ruangan suaminya.

"Amel kan istrinya Pak Zaidan ya?" tanya Bima dengan ramahnya

"Iya pak" ucap Amel yang tak kalah ramahnya

"Perkenalkan saya Bima sekertaris Pak Zaidan yang baru. Pak Zaidan juga sudah cerita bahwa dia sudah menikah. Saya juga sempat diundang, tapi saya tidak bisa datang, karna hari itu saya lagi ngelamar pacar saya. Maafkan saya yang gk bisa datang diacaranya kalian" ucap Bima panjang lebar

"Iya gpp kok. Santai aja" ucap Amel tersenyum

Setelah percakapan tadi, pintu lift terbuka yang menampakkan itu lantai 20, yang dimana itu khusus ruangannya Jidan, sekertaris, dan tempat meeting yang paling penting. Kalau gk penting-penting amat itu di lantai 17

Amel dan Bima berjalan beriringan, sampai tiba di ruangannya Jidan yang tertulis Zaidan Wijaya

"Ib-" ucap Bima terpotong, yang didahului oleh Amel

"Saya bukan ibu-ibu Pak Bima, panggil saya Amel saja" ucap Amel yang kesal

"Maaf Amel" ucap Bima

"Amel tunggu disini dulu, saya beritahu Pak Zaidan" ucap Bima

"Jangan bilang kalau saya datang. Bilang saja ada wanita lain yang mau dateng" ucap Amel

"Baiklah" ucap Bima

Tok...Tok...Tok
Bima mengetok pintu dulu, karna kalau ia langsung masuk diruangan bosnya, pasti nanti ditegur lagi.

Apa lagi ruangannya Jidan itu, ruangan yang kedap suara, jadi siapa pun orang luar, tidak bakal tau Jidan sedang apa

"Masuk" teriak Jidan yang berada didalam

"Kenapa Bim?" tanya Jidan yang melihat bahwa sekertarisnya itu masuk

"Ada seorang wanita yang mau menemui bapak" ucap Bima dengan sopannya

"Sia-" ucap Jidan terpotong, karna ia melihat wanita cantik yang tiba-tiba masuk ke dalam ruangan itu

"Hallo kak" ucap Amel tersenyun

Jidan tidak membalas dengan kata 'Hallo' juga, malah ia membalasnya dengan senyuman, hanya Amel yang bisa melihat senyumannya itu.

My Teacher [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang