MT 28

216K 7.7K 187
                                    

Sebelum baca jangan lupa Vote karna vote
teman² penting, supaya gue makin semangat
ngelanjutin ceritanya.
Jangan lupa juga coment, agar gue semakin semangat buat update untuk teman-teman semuanya.

Makasih😘

Maaf kalau ada typo






Happy Reading😘









"Assalamualaikum" salam Amel yang memasuki rumah besar mertuanya itu

"Walaikumsalam" salam Bunda Fera dari dalam rumah

"Ehh mantu bunda kesini, apa kabar sayang?" tanya Bunda Fera dengan senangnya, dan mencium pipi Amel

"Alhamdulillah baik bun" ucap Amel

"Ayo sayang masuk, didalam ada ayah"ucap Bunda Fera mengajak Amel ke meja makan.

Anaknya sendiri bunda lupa, hanya mantunya aja yang bunda ingat. Ck!. Batin Jidan

Bunda Fera mengajak pasangan itu untuk makan malam bersama.

"Bagaimana perusahaanmu nak?" tanya Ayah Rico kepada anaknya Jidan

"Baik yah" ucap Jidan

"Kapan nih bunda nimang cucu?" tanya Bunda Fera ke anak dan mantunya

Amel yang mendengar itu hanya diam, dan tidak berniat untuk membalas ucapan mertuanya itu. Jidan yang melihat istrinya diam, ia akhirnya menjawab

"Bunda Amel masih sekolah" ucap Jidan

"Tapi kalau udah lulus, kamu mau kasih bunda cucu kan?" tanya Bunda Fera

"Bunda biarkan itu jadi urusan mereka berdua, gk usah ikut campur" ucap Ayah Rico

"Bunda harap kalian cepat kasih bunda cucu" ucap Bunda Fera

Setelah selesai makan, Jidan sedang berada diruang keluarga bersama Ayah Rico. Karena mereka membahas tentang sekolah, dan perusahaan.

Disisi lain Amel sedang melamun di balkon di kamar suaminya. Ia sedang memikirkan, bagaimana nanti selanjutnya setelah lulus sekolah? Amel bingung ia pengen kuliah, dan merasakan dunia kerja. Tapi amel tidak mau mengecewakan mertua, orangtua, apalagi suaminya. Amel tau bahwa Jidan pengen sekali punya anak, meskipun Amel belum siap. Amel sedih, ia meneteskan air matanya.

"Ayah Jidan naik dulu, mau ke Amel" ucap Jidan ke sang ayah

"Baiklah, jaga istrimu, jangan pernah memikirkan soal omongannya bunda mu tadi" ucap Ayah Rico yang menepuk pundak Jidan

"Iya" ucap Jidan, dan langsung berlalu pergi

Cklek
Pintu kamar terbuka, yang Jidan lihat hanya kosong didalam kamar.

"Amel" ucap Jidan yang memanggil istrinya itu

"Sayang" lanjutnya

My Teacher [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang