MT 50

237K 7.7K 954
                                    

Sebelum baca jangan lupa Vote karna vote
teman² penting, supaya gue makin semangat
ngelanjutin ceritanya.
Jangan lupa juga coment, agar gue semakin semangat buat update untuk teman-teman semuanya.

Makasih😘

Maaf kalau ada typo




Happy Reading😘



"Kalian jangan bertengkar lagi" ucap Mama Ani tersenyum, Amel hanya memasang muka datarnya, dan Jidan hanya memasang muka senangnya

"Yasudah kalian disini baik-baik, papa sama mama mau pulang dulu, karena udah malam" pamit Papa Pratama

"Bunda juga pamit sama ayah ya" pamit Bunda, dan langsung diangguki oleh Jidan

Akhirnya para orangtua pulang menuju ke rumahnya masing-masing, tinggalah Jidan dan Amel di ruangan itu.

"Heyy" ucap Jidan sambil menoel pipi Amel, tapi di tepis oleh Amel

"Kamu masih marah ya sama aku?" tanya Jidan, dan Amel hanya diam tak menanggapi ucapan suaminya itu

"Nanti ujianku gimana besok? dan sampai berapa hari aku disini?" tanya Amel namun wajahnya tetap tidak memandang sang suami, Jidan hanya memaklumkannya

"Kamu bakal ikut ujian susulan" ucap Jidan lembut

"Hmm" Amel hanya membalasnya dengan deheman, dan Jidan tersenyuman manis yang membuat jantung Amel berdetak lebih kencang

Aduh senyumannya Kak Jidan. Batin Amel

Amel menutup matanya, karna ia sudah ngantuk, dan masuklah ke alam mimpinya.

Jidan yang melihat itu hanya tersenyum, dan mengecup berulang kali tangan Amel

"Aku minta maaf sayang, aku sangat menyesal" ucap Jidan yang langsung mengecup kening Amel

"Good night sayang" lanjutnya yang langsung memberanikan mencium bibir sang istri

Tak lama menyusul lah Jidan ke alam mimpinya

~~~

"Kak Jidan" gumam Amel saat dirinya baru bangun, dan melihat sang suami tidur dalam keadaan duduk sambil menggenggam tangannya.

Tiba-tiba Jidan terbangun dari tidurnya, dan Amel dengan cepat langsung menutup kembali matanya, supaya ia kelihatan masih tidur.

"Cepat sembuh sayang" ucap Jidan yang langsung mengecup bibir Amel. Amel terkejut saat bibirnya dicium tiba-tiba

"Ih kakak" ucap Amel yang membuat Jidan terkejut

Amel memukul Jidan, yang sudah berani mencium bibirnya. Tapi saat Jidan ingin menghindar dengan pukulan Amel, tiba-tiba Amel ingin terjatuh dari kasur rumah sakit tersebut. Amel menutup matanya, dan merasakan bahwa di belakangnya tidak sakit apa-apa. Ia membuka matanya dan sangat terkejut, bahwa wajahnya sangat dekat dengan Jidan, sangat dekat sampai Amel mendengar hembusan nafas suaminya.

"IHHH KAKAK MODUS" teriak Amel, yang membuat Jidan cepat-cepat membaringkan tubuh Amel

"Usstt ini rumah sakit" ucap Jidan, sambil meletakkan telunjuknya di bibir Amel

"Kakak yang salah, kenapa cium Amel" ucap Amel mengerucutkan bibirnya

"Udah sah juga, tapi gpp" ucap Jidan dengan senyuman manisnya. Amel memutar bola matanya yang melihat senyuman suaminya itu.

My Teacher [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang