MT 17

236K 8.7K 119
                                    

Sebelum baca jangan lupa Vote karna vote teman² penting, supaya gue makin semangat ngelanjutin ceritanya.
Jangan lupa juga coment, agar gue semakin semangat buat update untuk teman-teman semuanya.

Makasih😘

Maaf kalau ada typo





Happy Reading😘




Jidan semakin dekat ke arah monitornya, ia penasaran siapa yang di gendong oleh anak baru itu, setelah Jidan melihatnya baik-baik, ternyata

Gue gk salah liatkan. Batin Jidan terkejut

Jidan langsung bergegas pergi ke ruang UKS karna ia sangar panik kepada Amel, banyak guru-guru yang penasaran sama kepseknya itu

Disisi lain Rio membaringkan tubuhnya Amel di brangkar UKS

"Kenapa sama Kak Amel kak?" tanya adik kelas perempuan yang sedang menjaga di UKS

"Mending lo obati cepat" ucap Rio yang panik

Tanpa membalas ucapan Rio, adik kelas tersebut langsung membersihkan darah yang berada di tangan Amel, dan mengkompres pipi Amel yang merah

Cklek
Pintu UKS terbuka yang menampakkan seorang pria yang sedang panik

"Amel kenapa?" tanya pria tersebut

"Amel tadi di bully pak sama Clara bersama teman-temannya" ucap Rio kepada kepseknya, siapa lagi kalau bukan Zaidan Wijaya

"Kenapa bisa? Emang gk ada yang nemenin dia?" tanya Jidan, tapi pandangannya tetap ke Amel

"Gk ada pak, yasudah saya belikan dulu makanan buat Amel" ucap Rio dingin, dan berlalu pergi dari ruang UKS

"Pak saya keluar dulu, jam tugas saya sudah habis" ucap siswi perempuan, dan langsung juga berlalu pergi

Di ruang UKS tinggalah Jidan dan Amel, ia sangat khawatir sama gadis kecilnya itu, kenapa ia ceroboh sekali, biar di sekolah saja, ia tidak bisa melindungi

Amel membuka matanya perlahan

"Awwhh" ucap Amel yang meringis, dan memegang pipinya yang masih sakit

"Kamu di apain aja sama Clara dan teman-temannya itu?" tanya Jidan to the point

"Nanti aku ceritain di rumah kak" ucap Amel tersenyum, meskipun pipinya masih nyeri

"Sekarang kamu gk usah masuk di kelas, kamu ikut ke ruangan ku" ucap Jidan

"Tapi yang izinin aku di kelas siapa kak?" tanya Amel

Terbebaslah gue dari pelajarannya Bu Evi. Batin Amel dengan girangnya

"Sini HPkamu" pinta Jidan, Amel menyerahkan ponselnya ke sang suami, ehh maksudnya kepsek kalau disekolah.

Jidan sudah mengetahui kata sandi di ponsel istrinya itu, mungkin karna Amel sering main ponsel, jadi Jdan diam-diam mengintipnya

"Nih HP kamu" ucap Jidan yang langsung menyerahkan ponselnya Amel

"Aku udah kirim whatsapp ke Vira, supaya kamu gk izin masuk" lanjutnya

My Teacher [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang