Setiap sekolah pasti memiliki tingkat kedisiplinan tersendiri. Memiliki aturan yang harus di patuhi oleh setiap murid, tanpa memandang kelas sosial.
Aturan tetaplah aturan. Yang harus dipatuhi dan dilaksanakan.
JYP High School juga memiliki aturan. Tidak akan mentolerir kesalahan sekecil apapun yang tertera di tata tertib sekolah. Hukumannya cukup berat untuk sebagian orang.
Namun, tetap saja masih ada yang melanggar.
Lihat saja seorang lelaki yang tengah beradu cepat hendak mengalahkan kecepatan satpam sekolah menutup pagar. Peluh sampai membanjiri wajah rupawannya.
"Pak pak! Tunggu!!" Kayuhan sepedanya akhirnya kalah oleh si penjaga berkumis tebal itu.
"Telat! Gerbang udah ditutup. Pulang aja kamu." Ucap sang satpam sambil berlalu menuju pos tempat ia berjaga. Sudah pasti jawaban itu yang akan di dengar olehnya.
Dia berbalik badan, mencari jalan lain untuk masuk. Tapi biasanya juga akan gagal. Karena pengamanan di sekolah itu tidak mungkin-
Matanya membulat melihat seorang tengah masuk dengan santainya melalui pagar yang cukup tinggi. Gerakannya yang luwes membuat rasa percaya dirinya timbul. Sepertinya akan baik-baik saja jika dia mengikuti cara siswa tersebut.
Hanya butuh beberapa detik saja untuknya sampai di puncak tembok besar. Namun, dia bingung saat akan turun kebawah. Ternyata cukup tinggi juga. Salah-salah, tangan atau kakinya bisa celaka.
"Eh, lo bisa tolong gue?" Ucapnya dengan sedikit keraguan. Untungnya siswa tadi belum terlalu jauh dari tempatnya sekarang.
"Ck, merepotkan," gumam siswa laki-laki yang tengah merapikan seragamnya. Dia berbalik melihat yang menyusulnya memanjat pagar tadi.
"Tinggal lompat aja. Itu gak tinggi," ketusnya sebab memang baginya itu hanyalah pagar biasa.
"T-tapi gue takut ketinggian."
"Bego. Kalau takut kenapa manjat?"
"Gue kepaksa. Tolong gue, please." Melihat tatapan memohon itu membuat yang di bawah sedikit tersentuh.
"Ya udah," dia yang berada dibawah mendekati tembok tinggi itu, berdiri membelakangi tembok dengan sedikit membungkukkan badan.
"Lo bisa injak badan gue," lanjutnya kemudian melihat ke atas.
Yang di atas mengangguk. Sebenarnya dia segan. Tapi mau bagaimana lagi, dia takut ketinggian. Jadinya harus ditolong seperti ini. Perlahan, dia menurunkan kaki menuju punggung penolongnya.
Yang dibawah sedikit kewalahan menahan bobot yang hendak turun.
'Anjir, berat juga,' batinnya.
Jaket kulit yang di pakai di bawah membuat pijakan siswa terlambat itu licin. Hingga keseimbangannya hilang, ia terjatuh hingga tanpa sadar tangannya menarik si penolongnya dan terjatuh bersamaan.
Refleknya menangkap kepala si penolongnya yang tidak siap untuk jatuh. "Maaf, gue buat lo jatuh kayak gini." Ia beranjak untuk duduk dan membantu penolongnya.
"Gue gak apa-apa." Si penolongnya itu lantas beranjak berdiri. Berjalan duluan menuju gedung sekolah, meninggalkan ia yang sudah membersihkan seragamnya.
"Astaga! Nama lo siapa?" Teriaknya pada siswa penolongnya. Penolongnya itu mengacungkan jari telunjuknya tanpa berbalik.
"Hana? Han.." gumamnya menerka maksud dari jari telunjuk tersebut.
"Gue bakal cari elo, Han." Ia tersenyum baru kemudian melangkah yakin menuju kelasnya. Namun, sepertinya nasibnya cukup buruk di dalam sana guru telah menunggu kehadirannya. Dengan sangat terpaksa, dia mengendap menuju tempat duduknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terlambat [HyunSung]
FanficHan Jisung yang suka sekali terlambat bertemu dengan Hwang Hyunjin yang membawanya pada lembar masa lalu yang ingin ia lupakan. Genre : School-Life, Romance, Hurt-Comfort, Yaoi Main Cast : - Hwang Hyunjin - Han Jisung Support Cast : - Seo Changbin ...