Terlambat : Dua Puluh [End]

2.1K 149 70
                                    

Beware of some smut scene!


Sorot matanya tampak tenang. Ia memandang pada jeruji besi yang ada di depannya. Sudah beberapa hari ia di kurung disini. Tanpa seseorang yang mengunjunginya.

Ah, ada satu orang. Namun, dia malas menemui orang itu. Padahal orang itu selalu datang. Dan ini sudah yang ke tiga kalinya.

Tapi, tampaknya orang itu tak menyerah untuk menemuinya. Kali ini ia datang bersama beberapa orang lainnya.

"Saudara Felix, silahkan keluar. Ada yang ingin bertemu dengan anda." Felix menatap datar pada petugas kepolisian yang ada di depan jeruji besi yang mengurungnya.

"Seungmin lagi? Bilang saja aku tidak ingin menemuinya pak."

"Iya dia temanmu. Tapi dia juga bersama orang tua dari anak yang hampir kamu bunuh." Sedikit terkejut, tapi Felix akhirnya menyerah. Ia beranjak dari duduknya, menghampiri pintu keluar untuk bertemu dengan orang tua Hyunjin. Walau hatinya masih merasa sakit karena masa lalunya.

Dengan ragu Felix berjalan menemui keluarga Hwang. Mama Hwang menatapnya dengan tatapan iba dan rasa bersalahnya. Begitupun dua orang lainnya yang ada di sana.

Begitu ia duduk dengan kepala tertunduk, tangannya segera dipegang oleh mamanya Hyunjin. "Maaf Felix. Maafin anak tante ya. Pasti berat banget buat kamu untuk maafin keluarga kami, tapi tante akan terus minta maaf ke kamu." Semula Felix terdiam sejenak. Tapi akhirnya ia mengangkat kepalanya.

"Bukannya impas? Aku juga berbuat jahat ke kalian, kenapa malah minta maaf? Sebentar lagi juga aku juga bakalan tinggal jauh dari kalian, kenapa masih mau datang menemuiku?"

"Nak Felix, tante sama om udah mencabut laporan tentang kamu. Pihak Jisung juga begitu. Kamu hidup dengan baik ya. Tante gak mau kamu hidup dalam rasa bersalah dan dendam terus. Tante tau pasti bakalan sulit. Jika waktu bisa di ulang, tante juga gak akan membenarkan anak tante. Tapi, kita semua hanya bisa mengikuti alur yang telah di takdirkan Tuhan, Felix. Ikhlaskan kakak kamu, begitupun tante yang akan ikhlas dengan anak tante yang sedang terkena hukuman." Felix menatap ibu tiga anak di depannya itu. Ia kembali menundukkan kepalanya.

"Apa aku bisa memulai semua dari awal lagi tan? Aku udah banyak berbuat jahat." Perlahan air mata Felix mengalir.

"Kamu bisa Lix. Setiap kita punya kesempatan untuk memperbaiki semuanya." Itu Seungmin yang kini menepuk pundak Felix. Saat mata keduanya bertemu, Seungmin melepaskan senyumannya untuk Felix.

"Aku juga bukan orang baik kan, Lix? Tapi aku juga ingin berubah. Jadi, kita belajar bareng ya. Masa depan kita masih panjang. Percuma kita habiskan masa muda kita hanya untuk menyimpan dendam." Felix merenung sejenak.

"Tante, bisa bantu aku gak? Satu aja." Mamanya Hyunjin menganggukkan kepalanya.

"Iya nak, tante akan bantu kamu." Sebuah harapan baru muncul di hati Felix. Berharap jalan yang akan ia pilih selanjutnya bisa berdampak baik untuk dirinya sendiri.







●●●●●







Tampaknya usaha Mark dalam mendirikan cafè seperti impiannya berbuah manis. Hari ini ia akan membuka cafè tersebut di bantu oleh adik-adiknya. Minus Jisung, karena anak itu sedang liburan dengan teman-temannya. Tapi tetap saja ada Younghyun, juga Changbin sekaligus Jeongin dan bahkan Seungmin yang membantunya. Jadi, tidak terasa kehilangan Jisung tentunya.

Lagi pula, Jisung juga sudah banyak membantu dalam meracik coffee untuk menu di cafè nya. Jadi biarlah adiknya itu menikmati liburan. Biarkan dia menghabiskan waktu sementara waktu untuk mengistirahatkan tubuh dan pikirannya. Sudah terlalu banyak hal-hal yang membuat adiknya tampak lebih kurus dan tak bersemangat belakangan ini.

Terlambat [HyunSung] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang