Terlambat : Tujuh Belas

1.1K 136 47
                                    

Ujian pertama berlangsung dengan lancar. Walau dengan kepala yang hampir berasap. Tapi setidaknya semuanya sudah terlewati di hari pertama. Dan ada 5 hari berikutnya yang masih menunggu.

Jisung telah tiba di rumahnya, kali ini ia tidak di antar oleh Hyunjin. Bukan karena tidak ingin, tapi Jisung yang menolaknya. Karena merasa cukup merepotkan, walau Hyunjin tidak keberatan. Namun, alasan ingin menaiki bus tidak dapat di tolak kekasihnya.

Setibanya di area rumahnya, Jisung di sambut oleh dua orang yang ia kenal. Lelahnya terganti dengan senyuman.

"Bang Changbin." Jisung langsung menghampiri sosok yang sudah lama sekali tak di temuinya. Memeluk yang lebih tua untuk melepas rasa rindunya. Jisung memejamkan mata sejenak untuk menenangkan rindunya pada sahabatnya ini.

Deheman yang ada di sebelah mereka membuat Jisung melepas pelukannya. "Kalian bareng datangnya, Jeong?" Jeongin menganggukkan kepala.

"Iya. Gue rindu main ke sini. Jadi gue ajak aja bang Changbin." Jisung ber-oh ria.

"Ya udah ayo masuk." Jisung mengajak keduanya untuk masuk ke dalam rumahnya.

"Tumben sepi rumah lo Sung. Bunda sama abang lo kemana?" Celetuk Jeongin. Pertanyaan Jeongin membuat Jisung terdiam sejenak, begitupun wajah Changbin menunjukkan wajah menyesal. Menyesal karena lupa menceritakan perihal bunda Jisung.

"Bunda udah di surga Jeong. Bang Younghyun lagi kerja, bang Mark kayaknya lagi di rumah bibi Kim." Jeongin sebenarnya masih terkejut, jadi ia mengusap pundak Jisung.

"Maaf gue baru tau tentang bunda lo, Sung." Jisung menoleh padanya, menunjukkan senyum tegarnya.

"Gak apa-apa. Ke kamar gue aja yok. Tapi kalian duluan aja, gue mau ambil minum dulu." Ucapan Jisung langsung dituruti kedua temannya. Jeongin dan juga Changbin lekas menuju kamar Jisung.

Jisung segera mengambil minuman dingin di dalam kulkasnya. Ia juga menambahkan cemilan di atas nampan yang akan dibawa ke kamarnya. Setelah selesai, saudara terkecil Han itu membawanya menuju kamar.

Disana kedua temannya telah duduk manis di atas karpetnya. Sementara Jisung meletakkan sajian di atas meja yang ada di sana.

"Kalian beneran cuma ingin berkunjung, atau ada maksud lain?" Tanya Jisung yang tengah beranjak untuk mengganti bajunya.

Cengiran Jeongin dan juga Changbin membuat Jisung mengerti, "ya udah mulai duluan. Gue nyusul." Jisung mengambil pakaiannya di dalam lemari. Lekas mengganti seragamnya dengan pakaian rumah yang nyaman.

Setelah selesai, Jisung ikut bergabung dengan kedua temannya. "Mana yang perlu gue ajarin?" Tanya Jisung, sembari melihat kedua temannya bergantian.

"Gak banyak kok Sung, tapi abang dulu ya." Changbin menyodorkan bukunya di hadapan Jisung. Membuat Jeongin memutar malas matanya. Tapi dia tetap harus mengalah kan?

Akhirnya Jisung selesai mengajari kedua temannya itu bergantian. Ia menopang dagunya sambil menatap kedua temannya bergantian. Meja persegi di kamarnya itu di isi oleh Changbin di sebelah kanan dan Jeongin sebelah kiri Jisung. Ia menatap ke depan meja, membayangkan jika ada seorang lagi yang ikut mengisi meja itu.

Disaat seperti ini, Jisung ingin mengenang masa itu.

Flashback

Pertama kali mengenal Minho adalah saat Jisung di SMP. Saat itu, sosok Minho adalah seorang kakak kelas baik hati yang mengenalkannya pada sekolah. Jika sebagian besar pengurus organisasi kesiswaan di saat masa orientasi sekolah adalah orang yang sok berkuasa, lain halnya dengan Minho. Dia adalah sosok baik hati yang dekat dengan adik-adiknya.
Termasuk Jisung dan teman yang ia kenal pertama kali, Jeongin.

Terlambat [HyunSung] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang