3

21K 794 16
                                    

"pak pras" panggil jihan kepada pras ketika mobil sudah berada di jalan raya.

"iya" sahut pras.

"maksud omongan bapak tadi apa ya?" tanya jihan.

"yang mana?" tanya pras balik.

jihan mendesah lemah mengetahui pras lupa dengan perkataan yang dirinya maksud.

"lupain aja" balas jihan pelan.

pras menatap jihan sekilas.

"kamu tenang aja, yang di omongin papaku ga akan terjadi, itu cuma gertakan, kenyataan nya kita emang ga ngapa-ngapain" ucap pras.

mendengar itu mata jihan berbinar.

"apa bapak bisa jamin itu?" tanya jihan.

"iya, saya akan menenangkan mereka" jawab pras.

"terima kasih dan maaf udah bikin bapak hampir kena masalah" ucap jihan.

"ini juga salah saya" balas pras.

jihan hanya tersenyum tipis sebagai respon.

20 menit kemudian mobil pras sampai di sebuah perkampungan.

"berhenti disini aja pak" ucap jihan.

pras pun menghentikan mobilnya di depan gang kecil.

"dimana rumah kamu?" tanya pras.

"rumahku ga jauh dari gang itu" jawab jihan seraya menunjuk gang yang ada di sisi kirinya.

pras terkejut mendengar nya, ia prihatin mengetahui salah satu mahasiswi nya yang pintar tinggal di pemukiman sederhana.

"maaf pak, tapi tolong jangan tatap saya seperti itu" ucap jihan yang melihat pras menatap nya iba.

"oh ya maaf" balas pras.

"kalo gitu saya permisi, assalamu'alaikum" ucap jihan lalu ia hendak keluar mobil namun pras menahan nya.

"tunggu" cegah pras.

"iya kenapa?" tanya jihan heran.

"jangan pikirin masalah tadi ya, itu biar jadi urusan saya" ucap pras.

"iya pak, makasih udah nolongin dan nganter saya pulang" balas jihan tersenyum tipis kepada pras.

"ya sama-sama, walaikum'salam" balas pras.

setelah mendengar itu jihan keluar dari mobil, usai memberikan senyuman perpisahan kepada jihan, pras pun meninggalkan lingkungan rumah jihan tersebut.

setelah mobil pras sudah menjauh, jihan berjalan masuk ke gang menuju rumah nya, sementara sebagian warga terkejut melihat jihan keluar dari mobil mewah.

"assalamu'alaikum" ucap jihan ketika dirinya tiba di pintu masuk rumah.

"walaikum'salam" balas sang ibunda.

jihan mencium punggung tangan sang ibu kemudian ia duduk di sisi kanan ibunya.

"maaf aku baru pulang sekarang" ucap jihan.

"gapapa, dosen kamu udah bilang ke bunda" balas indah.

"ya udah aku mandi dulu ya bu" pamit jihan, lalu dirinya langsung melangkah ke kamarnya.

sebenarnya jihan takut sang ibu menanyakan tentang insiden pingsan nya, namun dugaan nya salah, sang ibunda terlihat biasa saja dan tidak menanyakan apapun.

jihan penasaran apa yang di katakan dosen nya itu kepada kedua orang tuanya sehingga bisa setenang itu, tetapi di sisi lain jihan bersyukur karena tidak membuat orang tuanya cemas.

accident weddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang