7

15.8K 669 2
                                    

pras telah menyelesaikan kepentingan nya di jerman, dirinya pun mengajak jihan berkeliling di kota yang mereka singgahi, tetapi di tengah kegiatan tersebut, ponsel pras berdering, pras pun langsung mengambil ponsel tersebut di saku baju, lalu ia melihat nama elma tercantum di layar ponselnya.

"halo" ucap pras membuka suara setelah menjawab panggilan tersebut.

pras menjawab  elma di hadapan jihan, dan jihan tidak keberatan dengan hal itu.
Panggilan
"kapan balik?" tanya elma.

"mungkin minggu depan" jawab pras.

"kok lama banget?" tanya elma lagi.

"sorry, aku lagi lumayan sibuk disini" jawab pras.

"gitu ya" ucap elma.

"emang kenapa?" tanya pras balik.

"kangen" jawab elma manja.

pras tertawa pelan mendengarnya.

"I miss you to" balas pras, elma tersipu di seberang sana.

"ya udah see you soon my prince" ucap elma.

"iya dahh, take care" balas pras, kemudian panggilan pun terputus.

"besok pulang yuk kak" ajak jihan setelah pras menyimpan ponselnya di saku.

"lohh kok buru-buru?, kita kan baru jalan-jalan sehari" ucap pras.

"aku mau pulang aja" balas jihan.

"kita pulang minggu depan, ga usah pikirin elma" ucap pras.

"tapi kak" ucap jihan pelan.

"aku ga suka di bantah jihan" ucap pras tegas namun pelan.

"ya udah terserah kakak aja" balas jihan.

mereka pun kembali melihat pemandangan danau indah di hadapan mereka, tetapi di dalam hati jihan, dirinya merasa bersalah kepada pacar suaminya itu, karena jihan lah yang menjadi alasan pras berlama-lama di jerman.

"jihan" panggil pras setelah keheningan melingkupi mereka selama beberapa menit.

"iya" sahut jihan seraya menatap pras.

"apa kamu punya seseorang di hati kamu?" tanya pras seraya menatap jihan.

"gak" jawab jihan.

"kenapa?" tanya pras lagi.

"gapapa" jawab jihan, ia kembali menatap pemandangan indah di hadapan nya.

"kenapa kamu masih belum mau berbagi sama aku?" tanya pras ke sekian kali.

"gak penting" jawab jihan.

"kehidupan manusia itu penting" ucap pras.

"iya" balas jihan.

pras menghembuskan napas pelan, sepertinya jihan benar-benar tidak tertarik untuk berbagi cerita dengan nya.

"kamu tau gak?" tanya pras.

"apa?" tanya jihan balik tanpa menatap pras.

"kamu itu terlalu tertutup, aku selalu liat kamu sendirian di kampus" jawab pras.

"aku lebih suka sendirian" ucap jihan.

"tapi kamu harus bergaul'' balas pras.

mendengar itu, jihan menatap pras dengan tatapan serius.

"kali ini, tolong jangan atur aku, karna aku nyaman jadi jihan yang kaya gini" ucap jihan.

pras mengembuskan napas pelan, jihan kembali membuang pandangan dari pras

accident weddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang