34

12.2K 516 4
                                    

"jihan" panggil hana ketika ia dan sang putri sedang berada di dapur.

"iya bun" sahut jihan seraya menoleh kepada sang bunda.

"kamu ga jadi pisah sama pras?" tanya hana.

"aku ga tau" jawab jihan.

mendengar itu hana langsung menatap jihan.

"bunda udah bilang sama kamu, yang tegas jadi perempuan, jangan lemah" ucap hana.

"kak pras selalu marah kalo bahas soal perpisahan" ucap jihan.

"kenapa?" tanya hana.

"aku ga tau" jawab jihan.

"kamu tanya" balas hana.

"intinya aku pasrah sama keadaan" ucap jihan.

"jangan lemah" ucap hana.

"kalo aku lemah aku pasti udah jatuh cinta sama kak pras, tapi kan nyatanya gak, sampe sekarang aku masih bisa bentengi diri" balas jihan.

"kamu harus bisa ngambil keputusan, kamu berhak bahagia"  ucap hana.

"aku sama kak pras sepakat ga pisah bun, tapi mama belum bisa nerima aku di keluarga adiwiguna" ucap jihan.

"jadi?" tanya hana.

"aku sama kak pras akan berusaha meluluhkan hati mama riana sampe anakku lahir" jawab jihan.

"kalo ga berhasil" ucap hana.

"jangan bilang begitu bun" balas jihan.

"kita harus siap sama kemungkinan terburuk sayang" ucap hana.

"aku tetep ga akan ngelepasin anak bunda" ucap seseorang yang berada di belakang ibu dan anak tersebut.

mendengar itu hana dan jihan langsung menoleh ke belakang.

"pras" ucap hana pelan.

pras mendekati mertua dan istrinya itu.

"aku yakin cepat atau lambat mama bisa nerima jihan" ucap pras sembari tersenyum.

"tapi bunda mau jihan bahagia" ucap hana.

"jihan bahagia sama aku" balas pras sementara jihan mengangguk.

hana diam.

"aku janji bun, aku ga akan bikin bunda sama ayah kecewa" ucap pras lagi.

"bunda pegang kata-kata kamu, bunda gak akan ikhlas kalo jihan sampe   air mata" balas hana serius.

"gak akan bun" balas pras.

"ya udah bunda ke depan dulu" ucap hana.

"iya" balas pras.

lalu hana pergi dari dapur.

"kak" panggil jihan kepada pras setelah hana sudah menjauh.

"kenapa?" tanya pras.

"kenapa aku ga yakin ya" ucap jihan.

"karna kamu belum mengenal mama lebih jauh" balas pras.

"ya mungkin kali" ucap jihan pelan.

"udah berhenti bahas ini, ga baik buat keadaan kamu" ucap pras.

"iya" balas jihan.

"bener ya ga bahas lagi" ucap pras.

"iya kak" balas jihan.

"hey penganten, jangan lama-lama di dapur" ucap suara yang berasal dari belakang mereka.

accident weddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang