37

12.5K 499 3
                                    

beberapa hari pras memang tidak menggangu jihan sedikit pun, walau dirinya sangat merindukan istrinya itu, tetapi ia ingin memberikan jihan ruang untuk sendiri, dan saat ini pras sedang memperhatikan jihan dari jauh, sedikit orang yang tahu bahwa pras dan jihan sedang tidak baik-baik saja.

pras melihat jihan bangkit dari tempat duduk, dirinya pun segera menyusul.

"jihan" panggil pras saat jihan sedang berjalan ke kelas bersama rani.

"iya pak" balas jihan.

"ikut saya ke ruangan" ucap pras tegas.

"iya pak" balas jihan.

setelah mendengar itu, pras melangkah terlebih dahulu menuju ruang nya.

"lo duluan aja" ucap jihan kepada rani.

"emang ada apa, tumben" ucap rani.

"ga tau, mungkin urusan nilai, atau apa" jawab jihan berbohong.

jihan tak ingin masalah rumah tangga nya di ketahui oleh siapapun.

"ya udah" balas rani, lalu perempuan yang mulai mengenakan pakaian tertutup itu melangkah ke kelas.

sementara jihan segera ke ruangan sang suami.

"kenapa kak?" tanya jihan saat dirinya sudah menutup pintu.

"kapan kamu pulang?" tanya pras, pria itu sedang duduk di soffa.

"aku ga tau" jawab jihan.

"sampe kapan kamu kaya gini?, kita bisa omongin ini baik-baik" balas pras.

"aku masih butuh waktu" ucap jihan.

"aku tau kamu marah, tapi ga kaya gini caranya, sekarang kamu udah punya tanggung jawab, kamu juga lagi hamil" ucap pras.

"alhamdulilah kandunganku baik-baik aja" ucap jihan.

"gimana sama tanggung jawab kamu sama aku?" tanya pras.

jihan terdiam.

"jawab aku jihan" ucap pras.

"oke-oke aku salah" balas jihan.

"pokoknya kamu pulang hari ini" ucap pras tegas.

"iya" balas jihan pelan.

"kalo kamu lagi emosi jangan kaya gini" ucap pras pelan.

mendengar itu jihan langsung menatap pras.

"waktu itu kakak juga pernah nginep di apartement mbak elma selama 2 hari" ucap jihan mengungkit perbuatan pras.

"jadi kamu mau bales dendam gitu?" tanya pras tajam.

"gak ada sama sekali kepikiran kaya gitu" jawab jihan cepat.

"terus kenapa kamu pergi berhari-hari?" tanya pras lagi.

"aku butuh sendiri" jawab jihan.

"selama itu?" tanya pras lagi dan lagi.

"aku ga mau ribut, please" ucap jihan pelan.

"mama, papa, mala tanya kenapa kegiatan kamu sampe berhari-hari, aku bingung jawabnya" ucap pras.

"ok kak hari ini aku pulang" ucap jihan.

"tau lah, aku bingung sama kamu" ucap pras seraya menghembuskan napas kasar.

"harusnya aku yang bingung sama mau nya kakak itu gimana" balas jihan.

"aku mau kamu pulang, cuma itu" ucap pras.

accident weddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang