20

15.2K 596 2
                                    

pras melangkah menuju meja jihan dan duduk di sisi arka, sementara 3 orang yang berada di meja itu terkejut dengan kehadiran pras.

"apa kamu sudah selesai menyalin tugas minggu lalu?" tanya pras kepada rani.

mendengar itu rani mengambil flashdisk milik pras di dalam tas nya.

"sudah pak, ini flashdisk bapak" jawab rani seraya menyerahkan flashdisk berwarna merah tersebut kepada pemiliknya.

"terima kasih pak" ucap rani lagi.

"sama-sama" balas pras, pria itu tidak berniat untuk bangkit dari tempat duduk.

"kamu mahasiswa baru dari mana?" tanya pras kepada arka yang sedari tadi diam.

"bandung" jawab arka.

pras melihat arka tegang karena berada di dekatnya.

"jangan tegang gitu, saya bukan dosen galak kok" ucap pras.

arka hanya tersenyum tipis mendengar nya, pria muda itu mencoba untuk santai.

"iya kak, lo ga usah takut, pak pras ini dosen teramah dan terbaik di kampus ini" ucap rani.

arka hanya mengangguk.

"boleh saya makan bareng kalian?, karna saya terlalu malas untuk jalan ke meja para dosen yang lain disana" ucap pras seraya melirik sekilas meja yang berjarak cukup jauh dari tempatnya duduk.

"iya boleh banget pak" ucap rani girang.

pras pun memesan bakso untuk dirinya makan siang, beberapa menit kemudian bakso pesanan pras datang dan pria yang hampir berusia 31 tahun itu menyendok sambal cukup banyak, jihan yang melihat itu merasa tidak suka.

jihan bingung bagaimana cara mencegah pras memakan bakso itu.

"pak" panggil jihan memberanikan diri.

"iya" sahut pras seraya menatap jihan.

"jangan terlalu banyak makan sambal, nanti kalo bapak sakit siapa yang mengajar kita minggu depan" ucap jihan.

"gapapa sekali-kali, saya jarang sekali makan bakso" ucap pras.

jihan tidak terima dengan ucapan pras, ia pun menatap dalam sang suami sembari menggelengkan kepala pelan.

pras mengembuskan napas melihatnya, lalu dirinya menyingkirkan sambal ke sisi mangkuk, jihan pun tersenyum melihatnya.

"perhatian banget lo" ucap rani.

"pak pras kan perhatian sama semua anak didiknya jadi kita juga harus gitu" balas jihan.

"ga takut ada yang salah paham lo?" tanya rani.

"gak, kita tau gimana pak pras, lagian gw bukan mahasiswi pertama yang perhatian sama pak pras" jawab jihan.

"iya juga sih" balas rani.

"cowok yang di sebelah saya ini ga akan salah paham kok" ucap pras tiba-tiba.

jihan terkejut, begitu juga dengan rani, namun hanya sesaat.

"bapak tau aja isi pikiran saya" ucap rani terkekeh.

"saya ga punya hubungan apa-apa sama arka" ucap jihan.

arka sedih mendengar nya, sementara rani hanya menghembuskan napas pelan.

"ada hubungan juga gapapa, wajar" ucap pras.

"sudahlah pak, jihan tidak menganggap saya serius" ucap arka membuka suara.

mendengar itu, pras langsung menatap arka.

accident weddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang