22

12.7K 545 2
                                    

"jadi gimana?" tanya riana kepada pras dan jihan, kini keluarga adiwiguna sedang makan malam bersama.

"aku terserah kak pras aja" jawab jihan.

mendengar itu, riana pun menatap pras.

"nanti mah" ucap pras.

"kapan?" tanya riana lagi.

"tolong mah, biarkan itu jadi urusanku" jawab pras.

"mama ga mau kamu terlalu lama menggantung elma" ucap riana.

pras diam, reihan yang melihat itu pun mengelus bahu riana dengan lembut.

"kita ga boleh ikut campur urusan mereka mah, ga baik" ucap reihan.

"iya mah, pamali hukumnya ikut campur rumah tangga anak" sambung mala.

riana diam, ia lebih memilih melanjutkan makan nya dan tidak membuka suara lagi.

jihan merasa ia tidak di inginkan di mension besar ini, dirinya bingung bagaimana cara membuat pras segera menceraikan nya.

"tolong coba terima jihan mah, aku mohon" ucap pras setelah keheningan melingkupi mereka beberapa menit.

"kenapa?, kamu udah ga cinta sama elma?, mama udah percaya kalian ga ngapa-ngapain waktu itu, dan kenapa sekarang kalian selalu menunda perpisahan kalian?" tanya riana beruntun.

"aku mohon mah" ucap pras, ia tidak menjawab setiap pertanyaan sang bunda.

riana menarik dan menghembuskan napas kasar.

"ya udah ok, terserah kalian" ucap riana.

pras pun tersenyum mendengar itu.

"aku izin ke kamar dulu ya" ucap jihan tiba-tiba.

pras melihat piring makanan jihan yang belum habis.

"kok ga di habisin?" tanya pras seraya menatap jihan.

"udah kenyang, aku mau ngerjain tugas" ucap jihan.

"ya udah sana masuk kamar" balas pras, dirinya mengerti jihan merasa tidak di inginkan di keluarga ini.

jihan mengangguk dan segera pergi dari meja makan.

"mah jangan begitu lagi" tegur reihan kepada riana setelah jihan menjauh.

riana tidak merespon.

"teh jihan itu perempuan yang baik mah, dia sering ngajarin aku, dan mama tega membuatnya tersinggung" ucap mala.

riana masih diam.

"aku akan pindah ke apartement kalo mama ga bisa nerima kehadiran jihan disini" ucap pras.

"gak, kalo teh jihan pergi, siapa yang ngajarin gw, sebentar lagi gw mau ujian, gw butuh teh jihan bang, kalian jangan pindah" ucap mala kepada pras.

"bilang nya sama mama, gw tergantung mama" balas pras.

"papa mohon mah, jangan bicara seperti tadi lagi" ucap reihan kepada sang istri.

"terserah kalian" ucap riana kemudian ia beranjak dan pergi dari meja makan.

ketiga orang yang masih duduk di meja makan menghembuskan napas pelan secara bersamaan dan melanjutkan makan malam.

usai makan malam pras langsung masuk ke kamarnya dan dirinya melihat jihan sedang duduk di soffa taman dan sibuk dengan laptop.

pras berjalan ke kamar mandi untuk mencuci tangan, kaki dan bersikat gigi, lalu setelah itu pras menyusul dan duduk di sisi kiri jihan.

"jangan pikirin kata-kata mama ya" ucap pras membuka suara.

accident weddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang