15. L

700 66 1
                                    

Sekarang wanita paruh baya itu sudah turun dari mobil mewahnya tepat di depan rumah Min Yoongi. Ditemani bersama dua bodyguard, nyonya Kim segera meyakinkan rumah sederhana itu masih ada orang. Setidaknya, ibunya.

Nyonya Sohyun. Dengan langkah penuh gaya serta style yang modis, nyonya Kim melangkah manis menuju pintu rumah itu. Terdengar jelas suara sepatu high heels berwarna merah tua menyentuh aspal.

Tuk.. tuk.. tuk..

Kira-kira seperti itu bunyinya. Menjinjing ria tas mewah keluaran terbaru yang diproduksi dari negara Paman Sam, seraya membuka kacamata bermerk dan ditaruh di atas rambutnya.

Tiba-tiba, langkahnya berhenti sejenak. Memutar tubuhnya, menatap dua bodyguard di belakangnya.

"Tinggalkan saya disini." ujarnya dengan nada dingin.

"Apakah nyonya yakin?"

Wanita itu tersenyum, "Tidak apa. Aku yakin, semuanya berjalan sesuai rencana."

Dua bodyguard itu mengangguk serempak, "Baiklah. Kalau begitu, kami permisi. Jika terjadi sesuatu, segera hubungi kami."

Nyonya Kim mengangguk antusias. Meninggalkan dua bodyguard itu yang kemudian pergi membawa mobil Lamborghini mewahnya.
.

.

.

.

.

.

.

Tok... tok... tok...

"Permisi, apa ada orang di dalam?"

Tak perlu menunggu lama, seseorang datang membukakan pintu. Itu nyonya Sohyun. Ya, ibu dari Min Yoongi. Karena jika dilihat, sekarang waktunya anak sekolah belum pulang. Wajar saja hanya ada ibunya di rumah.

Wanita paruh baya itu tersenyum. Membungkukkan tubuhnya sembilan puluh derajat. Menciptakan rasa sopan dan hormat, "Apa benar ini rumah dari Min Yoongi?"

"Ya, betul. Saya ibunya." Jeda, "Apakah anda nyonya Kim, ibu dari Kim Yewon temannya Yoongi?" ujar nyonya Sohyun. Meminta berjabat tangan dengan nyonya Kim itu.

Nyonya Kim meraih tangannya. Membalas jabatan tangan itu dengan rasa hormat, seraya tersenyum memperlihatkan sikap ramahnya, "Ya, saya ibunya Yewon." ujarnya.

Nyonya Sohyun mempersilahkan masuk dan mereka duduk. Dijamu dengan teh hangat tradisional Korea yang sudah terhidang di atas meja. Suasana kali ini, biasa.

Tak terlalu canggung. Nyonya Kim dan nyonya Sohyun selalu memberikan respon positif satu sama lain. Ramah, dan saling menebar senyuman.

"Jadi, maksud saya datang kemari hanya untuk memberikan satu peringatan pada anak lelakimu, yang bernama Min Yoongi itu." ujar nyonya Kim. Mulai membuka inti pembicaraan.

Nyonya Sohyun mengangguk, "Ya? Ada apa dengan anak saya?"

Menghela nafasnya kasar. Mau tidak mau, nyonya Kim harus menyampaikan ini padanya. Dia harus lebih tegas demi kebahagiaan putrinya. "Bilang pada Min Yoongi untuk segera jauhi putriku, Kim Yewon."

Bagaikan tubuh yang tersengat listrik, wanita paruh baya itu kaget bukan main saat nyonya Kim mengucap begitu padanya. Tidak mengerti lagi. Bukankah selama ini Yewon juga mencintai anak lelakinya?

Pupil mata itu terbelalak, "Kenapa begitu, nyonya? Bukankah putri anda juga mencintai Yoongi?"

"Ada beberapa alasan yang akan ku jelaskan disini." tegas nyonya Kim.

How To Be Your Girlfriend? [REVISI] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang